tag:blogger.com,1999:blog-89147722687618548802024-03-08T06:24:11.323-08:00Manajemen MutuManajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-59485578375798050782010-07-20T09:30:00.000-07:002010-07-20T09:32:35.484-07:00Catatan Tambahan<span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(0, 0, 102);font-family:arial;" >Tugas yang diterima hanya yang ada di blog ini. Kiriman file via e-mail tidak berlaku.</span><br /></span>Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-76088279774883779702010-07-20T09:12:00.000-07:002010-07-20T09:15:13.055-07:00Batas Pengumpulan<div style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style="color: rgb(0, 0, 153);font-size:130%;" >Karena ditemukan adanya perubahan (postingan pertama "sebuah awal" menghilang tanpa diketahui siapa pelakunya), maka waktu pengumpulan dimajukan 1 jam. Kata kunci lama sudah tidak berlaku lagi.</span><br /></div>Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-7457805613533445782010-07-20T08:22:00.000-07:002010-07-20T08:23:54.750-07:00TUGAS essay Manajemen MutuMANAJEMAN MUTU<br /><br />Setiap orang akan memiliki banyak pandangan yang berbeda tentang manajeman mutu . Barang yang kualitasnya kurang bagus suka di bilang barang yang tidak bermutu dan barang yang kualitasnya sangat bagus dan bisa bertahan lama biasanya sering dibilang barang yang bermutu . kenapa ini terjadi ? karena pandangan seseorang atau masyarakan mengenai manajeman mutu sangatlah berbeda dan biasanya pandangan masyarakat mengenai mutu itu sendiri selalu dikaitkannya dengan harga yang mahal dan barangnya mempunyai merek atau label yang terkenal . Setidaknya ada tiga hal mendasar yang sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan suatu produk atau layanan di pasaran, yaitu -harga-ketersediaan, dan-mutu/kualitas.<br /><br />Konsumen sangat membutuhkan produk atau layanan yang bermutu tinggi dan tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh. Organisasi atau perusahaan akan dapat sukses dan mampu bersaing di pasaran jika tingkat kepuasan pelanggan terhadap pemakaian produk dan layanannya cukup tinggi. Faktor harga dan ketersediaan adalah fitur transient saja, dalam arti pengaruhnya tidak berlangsung lama setelah terjadi transaksi. Lain halnya dengan mutu, yang mempunyai pengaruh dan implikasi yang cukup panjang, karena mutu suatu produk atau layanan ditentukan dari tingkat kesuksesan kegunaan produk atau layanan tersebut selama pemakaiannya .<br /><br />Sistem manajemen mutu akan memberikan kemampuan kepada perusahaan atau organisasi dalam melakukan kontrol, menciptakan stabilitas, prediktabilitas, dan kapabilitas bisnis . Dengan adanya sistem mutu diharapkan sebuah perusahaan akan lebih terbantu dalam mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan mutu produk atau layanan yang mereka sediakan secara ekonomis. Sistem manajemen mutu akan sangat membantu seeorang pengusaha untuk dapat bertindak dengan lebih baik dibanding sebelumnya.<br /><br />Sistem manajeman mutu Adalah sesuatu yang tidak mungkin perusahaan Anda mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dan mempertahankan suatu produk yang bermutu tanpa disertai adanya manajemen proses yang matang dan rapi di dalamnya. Mutu yang baik tidak akan dapat diraih hanya dengan mengandalkan keberuntungan semata, tapi mutlak harus dengan cara penerapan manajemen bisnis yang baik.<br /><br />Sementara itu berdasarkan Standar Internasional ISO 8402 yang sudah diadopsi menjadi SNI 19-8402-1996 Manajemen Mutu dan Jaminan Mutu, Kosa Kata, Mutu didefinisikan sebagai : "keseluruhan gambaran dan karakteristik suatu produk atau jasa yang berkaitan dengan kemampuan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang dinyatakan secara langsung atau tersurat maupun secara tidak langsung atau yang tersirat<br /><br />Dengan penerapan suatu sistem mutu tertentu seperti ISO 9000, QS-9000, atau yang lain, tentunya akan membawa dampak positif bagi bisnis kita, yaitu meningkatkan dan menjamin mutu dari produk atau layanan yang dihasilkan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan yang kita sediakan. Mutu suatu produk/layanan dapat dijamin karena sistem secara otomatis akan berusaha mengontrol dan mencegah setiap potensi timbulnya ketidaksesuaian atau penyimpangan pada seluruh tahapan supply chain. Hal ini juga akan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yaitu akan terhindarnya pemborosan anggaran, meminimalisasi biaya-biaya, dan pada akhirnya adalah meningkatnya keuntungan perusahaan secara signifikan.<br /><br /><br />Djaenal <br />2TI-2<br />6308033Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-69175029045550674912010-07-20T07:44:00.000-07:002010-07-20T08:24:59.622-07:00Pengelolaan Mutu Total (PMT) dalam Manajemen MutuPENDAHULUAN <br />Konsep Pengelolaan Mutu Total (PMT) lahir beberapa dasa warsa yang lalu terutama untuk mengatasi beberapa Masalah di bidang bisnis dan industri. Konsep itu telah diimplementasikan dengan sangat berhasil oleh dunia bisnis dan industri di Jepang, yang kernudian juga di banyak negara lain. Di Indoneia, salah satu perusahaan yang pertama-tama menerapkan manajemen mutu pada tahun 1981 adalah PT. Astra Internasional. Sejak itu, trend penerapan PMT menjalar ke berbagai perusahaan swasta sampai dengan BUMN.<br /><br />Pengertian PMT dan prinsip PMT<br /><br />Pengertian<br />PMT adalah sistem pengendalian mutu yang didasarkan pada filosofi bahwa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya adalah yang utama dalam setiap usaha. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, budaya kerja yang mantap harus terbina dan berkembang dengan baik dalam diri setiap karyawan yang terlibat dalam pendidikan itu. Motivasi, sikap, kemauan dan dedikasi adalah bagian terpenting dari budaya kerja tersebut.<br /><br /><br />Prinsip PMT<br /><br />=>Organisasi yang Bermutu <br /><br />Pada hakekatnya organisasi bermutu adalah suatu organisasi yang senantiasa secara konsisten berorientasi kepada sasaran dan tujuan, sehingga secara optimal dapat memberikan pelayanan terhadap pelanggan. Ciri-ciri organisasi bermutu adalah sebagai berikut: <br />(a) berfokus pada pelanggan <br />(b) berfokus pada upaya untuk mencegah masalah <br />(c) investasi pada manusia <br />(d) memiliki strategi untuk mencapai kualitas <br />(e) memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk memperbaiki diri <br />(f) memiliki kebijakan (policy) dalam perencanaan untuk mencapai kualitas <br />(g) mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang <br />(h) membentuk fasilitator yang berkualitas untuk memimpin proses perbaikan <br />(i) mendorong orang yang dipandang memiliki kreativitas dan mampu menciptakan kualitas<br />(j) memperjelas peranan dan tanggung jawab setiap orang <br />(k) memiliki strategi evaluasi yang jelas <br />(l) memandang kualitas sebagai jalan menuju perbaikan kepuasan layanan <br />(m) memiliki rencana jangka panjang <br />(n) memandang kualitas sebagai bagian dari kebudayaan <br />(0) meningkatkan kualitas sebagai suatu keharusan strategis berdasarkan misi tertentu dari suatu organisasi.<br /><br />Harus diakui bahwa sulit untuk menemukan standar tertentu mengenai bentuK struktur seperti yang dituntut oleh PMT. Namun demikian, untuk memudahkan penjabarannya dalam bentuk yang lebih operasional, beberapa cirinya diuraikan sebagai berikut: <br />(a) struktur yang pasti harus berupa struktur yang mampu melancarkan proses pengelolaan mutu secara menyeluruh dan kondusif bagi perbaikan kulitas <br />(b) mengutamakan kerja sama tim (team work) <br />(c) mengurangi fungsi kontrol dan penjadwalan dari manajemen menengah <br />(d) membentuk tim terstruktur dengan sistem manajemen yang sederhana tapi efektif <br />(e) mengupayakan agar semua anggota tim memahami visi dan potensi lembaga agar menjadi kompak <br />(f) mengusahakan agar keseluruhan proses berada di bawah satu komando yang hubungan kerjanya sederhana <br />(g) mengadakan penilaian keberhasilan pengelolaan sebagai media untuk merumuskan visi.<br /><br />=>Pemimpin dan Kepemimpinan <br /><br />Setiap pemimpin harus mempunyai visi yang jelas tentang lembaga yang dipimpinnya, dan mampu menjelaskan visi itu kepada pemimpin-pemimpin bawahannya sehingga semua memahaminya dan dapat menjabarkannya menjadi program-program kerja. Disamping itu, setiap pemimpin harus mampu membudayakan mutu sehingga dia dapat menjadi teladan bagi bawahannya. Untuk itu, pemimpin harus mempunyai lima kemampuan dasar: <br />(a) visi yang jelas <br />(b) kerja keras <br />(c) ketekunan yang penuh ketabahan <br />(d) pelayanan dengan rendah hati, dan <br />(e) disiplin kuat. <br />Wibawa, kharisma, keteladanan, bertanggung jawab, keramahtamahan, dan kerapian adalah di antara ciri-ciri yang termasuk unsur-unsur kepemimpinan kependidikan; disamping ilmu dan teknologi yang menjadi spesialisasinya. <br />Setiap pemimpin perlu menyadari dan melaksanakan prinsip-prinsip berikut: <br />(a) visi dan simbol <br />(b) pengelolaan dengan turun ke bawah (PDTB) <br />(c) memperhatikan kebutuhan dan aspirasi bawahan <br />(d) mendorong tumbuh dan berkembangnya prakarsa dan inovasi <br />(e) menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan kesetiakawanan. <br />Selanjutnya pemimpin kependidikan mempunyai peranan penting membudayakan mutu total, antara lain: <br />(a) mengembangkan sistem komunikasi yang baik <br />(b) membimbing dan mendorong tumbuhnya motivasi untuk mengatasi berbagai masalah <br />(c) mengembagkan sistem pendelegasian yang paling efektif dan efisien <br />(d) mengembangkan tim kerja sarna yang efektif dan efisien <br />(e) mengembangkan peluang untuk berinisiatif meningkatkan mutu.<br /><br />=>Kerja Sama Tim <br />Tim adalah kumpulan orang-orang yang bekerja dalam suatu program yang sama. Tim merupakan modal dasar (building blocks) untuk meraih mutu. Di dalam suatu tim, para anggota tim bekerja sama, saling mendorong dan mendukung secara harmonis untuk meningkatkan mutu. Besar kecilnya suatu tim bergantung pada kebutuhan yang didasarkan pada program yang akan dilakukan. Kerja sama tim pada setiap organisasi adalah komponen penting dalam pelaksanaan PMT, untuk membangun kepercayaan, memperbaiki komunikasi dan mengembangkan kemandirian. <br />Dalam pembentukan tim secara utuh, dalam arti pembentukan organisasi dan fungsi, pada umumnya melalui empat fase, yaitu: <br />(a) Pembentukan (forming) <br />Pada fase pembentukan ini, sejumlah orang yang terdapat dalam tim mempunyai persepsi yang berbeda-beda tentang hal yang akan ditangani. Oleh karena itu, menjadi tugas pimpinan untuk meluruskan keadaan, menjelaskan visi dan sasaran pokok yang dibutuhkan. <br />(b) Penggugahan (storming) <br />Pada fase ini, pikiran para anggota tim digugah (dirangsang) untuk kejelasan tugas. Di sini tim sudah dapat menganalisis tugas lebih terarah, dan mulai memahami dan menyadari ruang lingkup tugas. <br />(c) Penetapan Norma (norming) <br />Dalam fase ini, tim menentukan aturan (norma) kerja yang harus dimengerti dan ditaati oleh setiap anggota tim. Termasuk didalamnya cara dan waktu kerja serta batas waktu penyelesaian tugas. <br />(d) Pelaksanaan (performing) <br />Pada fase keempat, tim mulai bekerja melaksanakan tugas yang telah ditentukan. Tata laksana kerja di antara sesama anggota tim perlu diperhatikan, agar setiap anggota bekerja dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan tim. <br />Dapat dilihat bahwa pertumbuhan kerja sama tim tidaklah terjadi begitu saja. Oleh sebab itu, setiap anggota harus memiliki kesadaran, kemampuan, dan keterampilan tertentu. Untuk itu, bimbingan perlu. diberikan, dan bila perlu pelatihan disediakan untuk meningkatkan mutu para anggota tim.<br /><br />=>Alat-alat dan Teknik-teknik Memperbaiki Mutu<br />Dalam proses peningkatan mutu, tentu saja kita akan selalu bertemu dengan berbagai masalah. Untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kita harus mempunyai strategi. Strategi dan pendekatan untuk itu di antaranya adalah:<br />(a) Gugah Pikir (brainstorming)<br />Gugah pikir adalah suatu alat yang digunakan untuk memancing sejumlah gagasan teritang isu dan masalah tertentu. Alat ini dapat digunakan untuk memperjelas atau mengidentifikasi, dan menganalisis masalah. Namun alat ini tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi situasi, oleh karena itu alat ini dapat dipakai bersama-sama dengan alat atau teknik lainnya.<br />(b) Jaringan Kerja Kemiripan (affinity network)<br />Jaringan kerja kemiripan ini sebetulnya dapat merupakan kelanjutan dari gugah pikir, dimana gagasan yang sudah dikumpulkan melalui gugah pikir kemudian dikelompokkan. Setelah dikelompokkan, kemudian diberi judul untuk setiap kelompok, dan selanjutnya ditentukan hubungan antar kelompok yang ada dengan menggunakan garis-garis penghubung.<br />(c) Diagram Tulang Ikan (fishbone diagram)<br />Diagram ini disebut juga dengan diagram sebab akibat, gunanya untuk melihat keterkaitan antar faktor-faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap masalah atau hasil yang diinginkan.<br />(d) Analisis Keadaan Lapangan (force-field analysis)<br />Alat ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mempelajari terwujudnya suatu perubahan dari sebuah kondisi. Ringkasnya, dengan analisis keadaan lapangan ini, kita harus menentukan situasi perubahan yang diinginkan, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang merupakan pendorong dan penghambat. Dan selanjutnya kita harus berupaya memperbesar kekuatan pendorong tadi, dan pada saat yang sama kita berusaha menetralisir kekuatan penghambat.<br />(e) Pendiagraman (process charting)<br />Pendiagraman merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui siapa pelanggan, suatu lembaga, sehingga lembaga tersebut dapat mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk memuaskan pelanggan tersebut.<br />(f) Diagram Arus (flowcharts)<br />Teknik ini adalah suatu pendekatan sistematis untuk memahami dan memperbaiki suatu proses kerja ataupun untuk menyeragamkan pemahaman tentang bagaimana suatu pekerjaan harus dilaksanakan.<br />(g) Analisis Pareto (Pareto analysis)<br />Sebagai aiat untuk perbaikan mutu, analisis pareto digunakan untuk mengidentifikasi kategori-kategori yang dianggap paling mungkin menjadi penyebab suatu masalah atau mengidentifikasi kategori-kategori yang dianggap paling mungkin sebagai solusi dari suatu masalah yang dihadapi.<br />(h) Pengukuran Kinerja (benchmarking)<br />Pengukuran kinerja maksudnya adalah membuat suatu standar mutu tertentu dan membandingkannya dengan kinerja yang diperoleh sekarang. Biasanya yang dijadikan sebagai standar mutu adalah kinerja dari pesaing kita yang dianggap terbaik.<br />(i) Pemetaan Arah Karir (career path-mapping)<br />Pemetaan arah karir adalah alat sederhana yang digunakan untuk mengidentifikasi tahapan-tahapan penting ataupun, kendala-kendala yang cukup potensial dalam perjalanan karir seseorang.<br />Pengunaan alat-alat atau teknik-teknik yang disebutkan di atas harus disesuaian dengan masalah yang akan dipecahkan, karena tidak semua alat atau teknik ini sesuai untuk setiap permasalahan. Selain itu, keberhasilan penggunaannya ditentukan oleh keterampilan dan pemahaman penggunanya, baik pemahaman tentang alat atau teknik yang digunakan maupun mengenai masalah itu sendiri.<br /><br />=>Perencanaan Strategis untuk Mutu <br />Perencanaan strategis untuk mutu ialah perencanaan berjangka panjang berdasarkan visi, misi dan prinsip kelembagaan, yang berorientasi pada kebutuhan para pelanggan baik masa kini maupun masa yang akan datang. Perencanaan berjangka panjang secara konseptual sudah tentu juga mencakup perencanaan jangka menengah dan pendek. <br />Perencanaan strategis memungkinkan penentuan prioritas dan langkah-langkah sistematis untuk meningkatkan mutu secara rasional. Dengan perencanaan strategis, perhatian dan pemikiran unsur-unsur pimpinan lembaga <br />dapat diarahkan kepada hal-hal yang lebih besar cakupannya dan lebih jauh jangkauannya, tidak lagi hanya di sekitar masalah-masalah rutin sehari-hari. <br />Dalam penyusunan rencana strategis, perlu diikuti pemikiran dan langkah-langkah sebagai berikut: <br />(a) pemikiran dan Langkah Dasar <br />(1) Menentukan dan merumuskan visi <br />(2) Menentukan dan merumuskan misi berdasrkan visi <br />(3) Menentukan dan merumuskan prinsip-prinsip berdasarkan visi dan misi <br />(4) Menentukan dan merumuskan tujuan berdasarkan visi, misi, dan prinsip <br />(b) Pemikiran dan Langkah Operasional <br />(1) Mengadakan studi tentang para pelanggan untuk mengetahui siapa-siapa pelanggan dan apa kebutuhan mereka sekarang maupun masa yang akan datang. <br />(2) Mengadakan studi tentang lembaga untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan, kendala, ancaman dan faktor-faktor penting lainnya untuk mencapai keberhasilan. <br />(3) Menyusun rencana lembaga yang memuat langkah-langkah dan program yang didasarkan pada visi, misi, prinsip, tujuan, dan hasil-hasil studi tentang pelanggan dan lembaga. <br />(4) Menentiukan kebijaksanaan dan rencana mutu yang hendak dicapai sesuai dengan kebutuhan para pelanggan dengan berpedoman pada visi, misi, prinsip dan tujuan. <br />(5) Menentukan atau memperkirakan biaya yang diperlukan, untuk mencapai mutu yang ditentukan. RAPB adalah inti dari langkah ini yang sudah tentu didasarkan pada program kerja. <br />(6) Menyusun dan menentukan rencana dan alat-alat untuk mengevaluasi keberhasilan atau ketidak- berhasilan lembaga, dan menentukan sebab-sebab dari keduanya. <br />Evaluasi dan pemantauan pelaksanaan rencana jangka panjang, menengah dan pendek perlu dilakukan sehingga perbaikan dan peningkatan mutu dapat diadakan secara berkesinambungan.<br /><br /><a href="http://library.usu.ac.id"></a><br /><a href="http://library.usu.ac.id/download/lib/perpus-ridwan8.pdf"></a><br /><br /><br /><br /><br /><br />Arifin<br />2 ti 1<br />6308380Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-38733239260722889562010-07-20T07:36:00.000-07:002010-07-20T07:40:41.220-07:00manajemen mutu secara praktisEssay<br /><br />MANAJEMEN MUTU SECARA PRAKTIS<br /><br />- Definisi TQM secara praktis<br />Total Quality Management telah dikenal sebagai suatu sistem manajemen yang teruji keberhasilannya dalam memperbaiki proses maupun hasil kerja secara menyeluruh. Hal ini dicapai dengan mengikutsertakan setiap orang dari setiap lapisan dan setiap bagian, serta mencakup semua aspek dalam perusahaan, dengan fokus pada Customer dan semangat Continuous Improvement.<br />Untuk menerapkan sistem ini secara efisien dan efektif diperlukan pemahaman dan komitmen dari manajemen perusahaan. Pelatihan TQM ini akan memberikan pemahaman dan menyiapkan manajemen perusahaan dalam menerapkan TQM dan memahami hubungannya dengan ISO-9000:2000, ISO-14000, Malcolm Baldridge Award, Quality Problem Solving, Six Sigma dan implementasinya saat ini, baik di Indonesia maupun di dunia Internasional.<br />Dalam menerapkan penjaminan mutu (quality assurance) diperlukan pembakuan mutu dan quality standar. Dalam bidang industri manufaktur maupun jasa, dewasa ini pembakuan mutu telah dilakukan internasional. Pembakuan itu pada mulanya bernama quality system yang dikeluarkan oleh British Standard 5750 atau BS 5750, yang terutamadigunakan departemen pertahanan Inggris dan NATO dengan AQAP (Allied Quality Assurance Prosedures). Dewasa ini, pembakuan mutu telah dilakukan terhadap industri, baik manufaktur maupun jasa ISO 9000 (International Standart Organization 9000) yang dikeluarkan oleh International Organization For Standartdization yang berpusat di Genewa, Swiss. ISO 9000 ini merupakan aplikasi dari prinsip penjaminan mutu yang didalamnya membakukan proses dan sistem yang harus dipedomani oleh satu perusahaan untuk menjamin mutu produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Model-model pembakuan juga mencakup pembakuan terhadap mutu produk serta kalibrasi dan pengukurannya. Suatu perusahaan yang telah menerapkan ISO 9000 dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan sertifikasi dari badan internasional itu. Sistem manajemen mutu dengan menerapkan pembakuan mutu model ISO 9000 dalam bidang pendidikan bisa diterapkan dalam bidang pendidikan. Menurut Sallis (1993) dinegara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, pemikiran untuk menerapkan mutu model ISO 9000 telah dilakukan. Dalam rangka penerapan model ini filosofi yang mendasari ISO 9000 diantaranya bahwa mutu pendidikan harus menjadi bagian dari sistem manajemen. Atas dasar filosofi ini proses ini sistem yang menjamin dihasilkannya produk, yaitu jasa pendidikan, yang sesuai dengan atau melebihi harapan konsumen bisa dilakukan, dengan pengukuran dan kalinerasi tepat.<br />Keberhasilan penerapan TQM lebih banyak disebabkan oleh sistem dan prosedur yang diorganisir dan didesain secara komprehensif dan terintegrasi dalam suatu ketentuan yang disepakati dan dapat dilaksanakan secara konsisten dan terpadu.<br /><br /><br />- Sumber :<br /><br />Human resources manajement certification<br />Barkley, Bruce T. and Saylor, James H., (1994), Customer-Driven Project Management: A New Paradigm in Total Quality Implementation, New York: Mc. Graw-Hill, Inc. <br />Bonstingl, John Jay. (1992), Schools of Quality: An Introduction to TQM in Education, Alexandria-Va: ASCD <br />Freeman, Richard, (1994), Quality Assurance in Training and Education, London: Kogan Page<br />Herman, J.L. dan Herman, J.J., (1995), “Total Quality Management (TQM) for Education” , Journal of Educational Technology, May-June (p.14-18)<br />Hubbard, Dean L., (ed.), (1993), Continous Quality Improvement: Making the Transition to Education, Maryville-MO: Prescott Publishing Co. <br />Juran, J.M., (1995), Kepemimpinan Mutu, Terjemahan Nugroho E, dari Judul Asli: “Juran on Leadership for Quality”, Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. <br />Rinehart, Gray, (1993), Quality Education, Wiconsin: ASQC Quality Press.<br />Sallis, Edward, (1993), Total Quality Management In Education, London: Kogan Page<br />Tenner, A.R. dan De Toro, I.J. (1992), Total Quality Management: Three Stepps to Continous Improvement. Reading, MA: Addison-Wesley Publishing Company. <br />Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasia (1996), Total Quality Management, Yogyakarta: Andi Offset<br /><br /><br />Nama : MIFTAH<br />Kelas : 2ti-02<br />Nrp : 6308156Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-61069467750337166502010-07-20T07:34:00.000-07:002010-07-20T07:36:10.052-07:00tugas Manajemen MutuManajemen Mutu<br /><br />DEFINISI MUTU<br /><br />MUTU ADALAH PADUAN SIFAT-SIFAT BARANG ATAU JASA, YANG MENUNJUKKAN KEMAMPUANNYA DALAM MEMENUHI<br />KEBUTUHAN PELANGGAN, BAIK KEBUTUHAN YANG DINYATAKAN MAUPUN YANG TERSIRAT<br /><br />EMPAT USAHA MENDASAR UNTUK<br />MENGHASIKAN MUTU :<br />1. Ciptakan Situasi Menang-Menang, Bukan Kalah- Menang.<br />2. Utamakan Menumbuhkan Motivasi Intrinsik dalam Diri Setiap Orang.<br />3. Berorientasilah pada Proses dan Hasil Jangka Panjang.<br />4. Utamakan Mengembangkan Kerja sama, Bukan Persaingan.<br /><br />MUTU BERAWAL DARI DIRI KITA SENDIRI<br />Mutu adalah Naluri Manusia<br />KITA SELALU MENGHARAP, BAHKAN MENUNTUT, MUTU DARI ORANG LAIN.<br />TETAPI ORANG LAIN JUGA SELALU MENGHARAP DAN MENUNTUT MUTU DARI DIRI KITA<br /><br />Manajemen Mutu sangat populer di lingkungan organisasi profit, khususnya di lingkungan berbagi badan usaha/perusahaan dan industri, yang telah terbukti keberhasilannya dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya masing – masing dalam kondisi bisnis yang kompetitif.<br />Beberapa pendapat mengenai manajemen mutu:<br />Hadari Nawawi (2005 : 127) mengemukakan tentang karakteristik TQM sebagai berikut :<br />1. Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal<br />2. Memiliki opsesi yang tinggi terhadap kualitas<br />3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.<br />4. Memiliki komitmen jangka panjang.<br />5. Membutuhkan kerjasama tim<br />6. Memperbaiki proses secara kesinambungan<br />7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan<br />8. Memberikan kebebasan yang terkendali<br />9. Memiliki kesatuan yang terkendaliadanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.<br /><br />Menurut Hadari Nawari (2005:46) Manajemen Mutu adalah manejemen fungsional dengan pendekatan yang secara terus menerus difokuskan pada peningkatan kualitas, agar produknya sesuai dengan standar kualitas dari masyarakat yang dilayani dalam pelaksanaan tugas pelayanan umum (public service) dan pembangunan masyarakat (community development).<br />Pengertian lain dikemukakan oleh Santoso yang dikutip oleh Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1998) yang mengatakan bahwa “ TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorentasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi”<br /><br />PENGERTIAN TENTANG<br />MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT) ATAU<br />TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)<br /><br />MMT = Total Quality Management (TQM)<br />Total = Semua Hal/Aspek, dan Oleh Semua Orang dalam Organisasi.<br />Manajemen konvensional yang dimanej 3M (Men, Money, Materials).<br />Dengan TQM yang dimanej adalah quality atau mutu dari barang dan/atau jasa yang dihasilkan<br />MMT adalah suatu pola manajemen yang berisi prosedur- prosedur kerja agar dalam organisasi setiap orang mau berusaha bekerja keras secara terus menerus memperbaiki jalan menuju sukses.<br />MMT bukanlah seperangkat peraturan dan ketentuan yang kaku dan harus diikuti, melainkan seperangkat prosedur dan proses untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan mutu kerja.<br />MMT adalah suatu cara lain dalam mengatur kerja orang banyak, dengan menyelaraskan kerja mereka sedemikian rupa sehingga orang-orang itu menghadapi<br />tugasnya dengan penuh semangat dan berpartisipasi dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan.<br />Tujuan utama MMT adalah meningkatkan mutu pekerjaan, memperbaiki produktivitas dan efisiensi.<br />MMT menuntut adanya perubahan sifat hubungan antara yang mengelola (pimpinan) dan yang melaksanakan pekerjaan (dosen, karyawan, laboran, teknisi, dsb.) Perintah dari atas diubah menjadi inisiatif dari bawah. Tugas pimpinan tidak hanya memberi perintah, tetapi mendorong dan memfasilitasi perbaikan mutu pekerjaan yang dilakukan oleh anggota/bawahannya.<br /><br />Penerapan MMT meliputi lima unsur<br />utama :<br />• Arah & Sistem Manajemen<br />• Pemberdayaan Sumberdaya Manusia<br />• Fokus pada Pelanggan.<br />• Pengambilan Keputusan selalu ber-<br />• dasarkan Fakta / Data.<br />• Penggunaan Teknologi yang Tepat<br />• untuk mendukung Unsur yang lain<br /><br /><br />MMT dan perusahaan :<br />Dalam menerapkan MMT, suatu perusahaan dipersepsikan sebagai industri jasa atau industri pelayanan, bukan sebagai proses produksi.<br />Setiap industri jasa/pelayanan pasti memiliki pelanggan (customers).<br />Pelanggan suatu perusahaan adalah :<br />A. PELANGGAN EKSTERNAL<br />PRIMER : Kelompok Sasaran Utama: masyarakat umum<br />SEKUNDER: Masyarakat, Pemerintah, pengusaha<br />TERSIER : Fihak lain yang memanfaatkan hasil produk dari suatu perusahaan<br />B. PELANGGAN INTERNAL :<br />Para karyawan, Unsur-unsur Pimpinan, <br />-Pegawai Administrasi - Pegawai teknis.<br /><br /><br /><br /><br />Sumber dan referensi :<br /><br />http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:M6bMX8AiB-IJ:paksisgendut.files.wordpress.com/2007/07/tugas-tqm.doc+apa+itu+manajemen+mutu]&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id&lr=lang_id<br /><br />http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Iw1oAgjGnKkJ:eng.unri.ac.id/download/manajemen_pt/LOKAKARYA%2520DI%2520UNUD/1.%2520Filosofi%2520Mutu%2520Kinerja%2520dan%2520Arti%2520MMT.ppt+apa+itu+manajemen+mutu]&cd=8&hl=id&ct=clnk&gl=id&lr=lang_id<br /><br /><br /><br /><br />Nama : julafendi<br />Kelas : 2-TI-1<br />NRP : 6308369Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-30373354975747553102010-07-20T07:16:00.000-07:002010-07-20T07:28:01.177-07:00Manajemen Mutu<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 14"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 14"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CUsers%5CNec%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><title>Silabus Pengantar Manajemen Mutu</title><!--[if gte mso 9]><xml> <o:documentproperties> <o:author>AMD 3600</o:Author> <o:version>14.00</o:Version> </o:DocumentProperties> <o:officedocumentsettings> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CUsers%5CNec%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CUsers%5CNec%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:enableopentypekerning/> <w:dontflipmirrorindents/> <w:overridetablestylehps/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page WordSection1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12pt;" lang="IN" >M<span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">anajemen <span style="font-size:180%;"><span style="font-weight: bold;">M</span></span>utu</span><o:p style="font-family: arial;"></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family:arial;"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" lang="IN" >Secara etimologi manajemen mutu berasal dari kata bahasa inggris yaitu, manage dan qualiaty. Manage yang berarti <span style=""> </span>mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, <span style=""> </span>memperlakukan dan quality atau mutu. Jadi secara bahasa manajemen mutu bisa di artikan sebagai mengatur, melaksanakan, mengelola dan memperlakukan mutu. Sedangkan menurut Dr. H. Sulipan “Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi”. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family:arial;"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" lang="IN" >Manajemen mutu adalah hal yang sangat penting yang mesti diterapkan pada setiap perusahaan atau suatu organisasi. Setiap perusahaan memilki kriteria dan standar masing-masing dalam penerapan manajemen mutu. Itu semua tergantung dari produk dan target yang akan dicapai oleh perusahaan tersebut. Namun dalam penerapannya harus berdasarkan pada prinsip-prinsib yang kuat. Beberapa prinsib manajemen mutu:<o:p></o:p></span></p> <ol style="font-family:arial;"><li><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" lang="IN" >Kepuasan pelanggan<o:p></o:p></span></li><li><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" lang="IN" >Respek terhadap setiap orang<o:p></o:p></span></li><li><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" lang="IN" >Manajemen berdasarkan fakta<o:p></o:p></span></li><li><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" lang="IN" >Perbaikan berkesinambungan <o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="font-family:arial;"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" lang="IN" >Menurut Dr. H. Suplihan manajemen mutu memiliki delalapan butir prinsib dasar, diantaranya:<o:p></o:p></span></p> <ol style="font-family:arial;"><li><span lang="IN" style="font-size:100%;">Setiap orang memiliki pelanggan<o:p></o:p></span></li><li><span lang="IN" style="font-size:100%;">Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem<o:p></o:p></span></li><li><span lang="IN" style="font-size:100%;">Semua sistem menunjukkan variasi<o:p></o:p></span></li><li><span lang="IN" style="font-size:100%;">Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi<o:p></o:p></span></li><li><span lang="IN" style="font-size:100%;">Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan<o:p></o:p></span></li><li><span lang="IN" style="font-size:100%;">Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup<o:p></o:p></span></li><li><span lang="IN" style="font-size:100%;">Manajemen berdasarkan fakta dan data<o:p></o:p></span></li><li><span lang="IN" style="font-size:100%;">Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> Sedangkan menurut versi ISO:</o:p></span></p><ol style="font-family:arial;"><li><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p>Fokus pada pelanggan</o:p></span></li><li><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p>Kepemimpinan</o:p></span></li><li><span style="font-size:100%;"> Keterlibatan sumberdaya manusia</span></li><li><span style="font-size:100%;">Pendekatan Proses</span></li><li><span style="font-size:100%;">Pendekatan Sistem pada Manajemen</span></li><li><span style="font-size:100%;">Perbaikan yang kontinu </span></li><li><span style="font-size:100%;">Pendekatan factual untuk pengambilan keputusan</span></li><li><span style="font-size:100%;">Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplie</span></li></ol><span style=";font-family:arial;font-size:100%;" >walaupun terlihat berbeda, tapi dari keduanya kita akan bisa menemukan banyak kesamaan dan masing-masing inti dari sertipa poin.</span><span style="font-size:100%;">
<br />
<br /></span><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Banyak sekali hal yang harus bisa di atur oleh manajemen mutu. Pengelolaan SDM menjadi hal yang sangat di perioritaskan dalam penerapannya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Dalam penerapannya manajemen mutu akan memberikan jaminan mutu dan pengendalian terhadap proses dan produk untuk mencapai mutu secara lebih konsisten. Sehingga kualitas akan suatu produk akan senantiasa terjaga. <span style=""> </span>Yang diatur dalam manajemen mutu tidak hanya mutu produk saja, tapi semua mutu yang berkaitan dengan oraganiasai tersebut. Misalnya mutu SDM<span style=""> </span>yang ada dalam pengolahan produk yang bermutu juga. Penerapan manajemen mutu yang baik di segala bidang perusahaan tentunya akan menghidarkan perusahaan tersebut dari berbagai praktek-peraktek yang tentunya akan merugikan bagi perudahaan tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Dalam perakteknya penerapan manajemen mutu tidaklah gampang. Butuh keselarasan semua pihak yang akan menerima penerapan tersebut. Pada awalnya penerapa manajemen mutu ini akan “merepotkan” beberapa pihak dalam perusahaan tetapi dalam jangka panjang akan memberi dampak yang positif dan mampu bertahan dalam persaingan di pasar bebas. Dampak yang mudah dirasakan adalah meningkatnya kepuasan pelanggan, sehingga pangsa pasar semakin meningkat. Perusahaan akan mampu membuat sistem kerja dalam organisasi menjadi standard kerja terdukumentasi. Meningkatkan semangat kerja karyawan karena ada kejelasan kerja sehingga meningkatkan efisiensi. Dipahaminya berbagai kebijakan dan prosedur operasi yang berlaku di seluruh organisasi. Meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan pekerjaan. Termonitornya kualitas pelayanan organisasi terhadap mitra kerja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Penerapan manajemen mutu juga butuh visi, misi serta tujuan yang berorientasi pada pelanggan demi peningkatan kualitas produk. Perencanaan berjangka panjang secara konseptual sudah tentu juga mencakup perencanaan jangka menengah dan pendek. Perencanaan strategis memungkinkan penentuan prioritas dan langkah-langkah sistematis untuk meningkatkan mutu secara rasional. Dengan perencanaan strategis, perhatian dan pemikiran unsur-unsur pimpinan lembaga. dapat diarahkan kepada hal-hal yang lebih besar cakupannya dan lebih jauh jangkauannya, tidak lagi hanya di sekitar masalah-masalah rutin sehari-hari.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Manajemen mutu sebagai alat bantu manajemen yang efektif untuk menambah nilai dari produk atau layanan perusahaan, dapat mendemonstrasikan kepada para pelanggan, rantai perdagangan dan besarnya komunitas dengan kemampuan anda meminimalkan resiko dan mengurangi hasil buang. Meningkatkan keprcayaan pelanggan adalah suatu hal kritis bagi keuntungan dan batas pasar anda, peningkatan melalui tujuan yang telah dijabarkan secara jelas dan cara bertransaksi dari seluruh organisasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Manajemen mutu harus memiliki pedoman mutu yang telah menjadi suatu acuan, misalnya ISO (International Standard Opreration). Ini dimaksudkan agar menjaga mutu sesuai standard internasional. Perusahaan yang telah menggunakan standar ISO tentunya akan lebih baik citra mereka di masyarakat. ISO disesuaikan untuk berbagai sektor industri, jenis atau ukuran organisasi yang djalankan, memberikan arahan bagi prinsipal yang sesuai untuk bisnis yang berjalan. Dengan kemampuan untuk memperlancar sistem and proses bisnis, bersamaan dengan kesempatan untuk mengintegrasikan hal-hal tersebut yang telah didentifikasikan sebelumnya dalam rencana kerja bisnis, dimana pada saat itu perusahaan akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk menjalankan bisnis secara lebih efisien dan efektif. Bukan hanya karena mampu memotong duplikasi kerja yang tidak perlu, namun lebih penting adalah hilangnya waktu dan pengeluaran biaya telah berkurang secara signifikan.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Referensi:
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">http://library.usu.ac.id/download/lib/perpus-ridwan8.pdf
<br />wikipedia
<br />http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/manajemen-mutu-bagi-usaha-kecil-dan-menengah
<br />http://blog.isi-dps.ac.id/hendra/?p=153</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">http://igit.wordpress.com/2007/05/09/8-prinsip-manajemen-mutu-versi-iso/</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Nama : Idris Nur Shaleh</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Kelas : 2TI-2</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">NRP : 6308372</span></span>
<br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /><span style=";font-family:";font-size:12pt;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-66192340763579068562010-07-20T06:28:00.000-07:002010-07-20T06:30:02.485-07:00Manajemen Mutu<p class="MsoNormal" align="center" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt; text-align:center;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Manajemen Mutu Secara Praktis<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari sektor pemerintah maupun swasta, mau tidak mau semua pihak dituntut untuk mempersiapkan diri untuk mampu bertahan <i>(survive)</i> dalam menghadapi kondisi tersebut. Seiring dengan globalisasi ini, standardisasi manajemen telah menjadi isu utama lebih khusus lagi standardisasi tentang standardisasi sistem manajemen mutu. Untuk itu, suatu lembaga baik pemerintah maupun swasta perlu menyiapkan kerangka sistem mutu lembaganya kearah yang diinginkan sesuai dengan sasaran atau tujuan akhir yang ditetapkan oleh lembaga tersebut, dalam pengertian bahwa tujuan atau sasaran mutu dari suatu lembaga mampu mencapai kesesuaian dengan keinginan yang diharapkan dari pelanggan atau mitra kerja lembaga tersebut.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Menanggapi isu tersebut diatas, salah satu standar sistem manajemen mutu yang telah berkembang di negara maju dan bahkan di negara-negara berkembang adalah ISO 9001:2000. Standar ini merupakan sarana atau sebagai alat untuk dapat mencapai tujuan mutu dalam menerapkan <i>Total Quality Control</i> yang diharapkan mampu menjawab perkembangan globalisasi ini dimana tujuan akhirnya adalah mencapai efektifitas dan efisiensi suatu organisasi.<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Standar ini merupakan salah satu standar yang diakui secara internasional, yang selanjutnya sudah diadopsi oleh <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> menjadi SNI 19 - 9001:2001.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Standar Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 merupakan suatu hal yang dianggap masih relatif baru di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Namun karena tuntutan masyarakat serta kondisi yang ada, nampak perkembangan penerapan standar ini pada organisasi-organisasi di Indonesia menunjukkan angka yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa standar ini sudah mulai akrab dan diakui manfaatnya bagi suatu organisasi.</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Pengertian tentang mutu atau kualitas ini pada awalnya bersifat netral dan secara perlahan bergerak ke arah yang lebih positip, diyakini bahwa upaya untuk meningkatkan mutu akan menyibukkan berbagai pihak selama beberapa dasawarsa mendatang agar suatu organisasi mampu bertahan (survive) pada masa globalisasi ini.</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><st1:city st="on"><st1:place st="on"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Ada</span></st1:place></st1:city><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial"> anggapan bahwa untuk dapat mencapai produk yang bermutu tidak terlepas dengan meningkatnya biaya produksi, namun dapat dibuktikan bahwa menghasilkan produk yang bermutu atau jasa yang memuaskan pelanggan akan mendatangkan manfaat yang lebih bagi organisasi. Manfaat secara umumyang dapat dirasakan secara langsung setidaknya adalah keuntungan peningkatan pangsa pasar sebagai dampak posisitif dari kepuasan konsumen. Peningkatan permintaan akan diikuti dengan peningkatan volume dan efisiensi produksi</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 bukanlah sesuatu hal yang akan didapat dalam sekejap, namun merupakan hasil usaha semua pihak yang ada dalam suatu organisasi. Sertifikasi merupakan bentuk pengakuan dari pihak yang independen terhadap suatu organisasi yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu yang menjadi acuannya. Adanya sertifikasi ini memberikan bukti bahwa standar benar-</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">benar sudah diterapkan, tetapi satu hal yang harus diperhatikan bahwa sertifikasi bukan menjadi tujuan akhir, sebab banyak organisasi yang mengejar sertifikasi karena diminta oleh mitra kerjanya tanpa disertai upaya untuk melakukan peningkatan atas kinerja sistemnya.</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Proses sertifikasi tidaklah terlalu rumit, namun memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang dari keseluruhan yang terlibat dalam suatu organisasi. Proses sertifikasi dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi secara nasional atau bahkan secara internasional. Langkah-langkah dasarnya adalah sebagai berikut ;</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">1. Organisasi menetapkan komitmen dalam menerapakan sistem manajemen mutu</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">2 Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 pada unit-unit organisasi yang telah ditetapkan</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">3. Penetapan/penunjukkan lembaga sertifikasi Pertimbangan utama dalam melakukan penunjukan lembaga sertifikasi antara lain status akreditasi, kredibilitas dan pengakuan atas lembaga sertifikasi</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">4. Penilaian semua aspek manajemen dan pelaksanaan kegiatan. Penilaian Dilakukan dalam 2 (dua) bentuk yaitu Penilaian/ Audit Internal dan Penilaian Eksternal yang dilakukan oleh Tim Auditor dari Lembaga Sertifikasi Independen</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">5. Pemberian Sertifikat ISO 9001:2000 Sertifikat dapat diberikan apabila organisasi sudah dianggap layak dan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam standar ISO 9001:2000 serta sudah tidak ditemukan lagi ketidaksesuaian yang masuk dalam katagori MAJOR. Masa berlakunya sertifikat ini adalah selama 3 (tiga) tahun setelah diterimanya sertifikat.</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:22.5pt;line-height: normal"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">6. Surveilen/Pengawasan ulang Surveilen dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali setelah diterimanya sertifkat yang dimaksudkan untuk mengevaluasi efektifitas penerapan ISO 9001:2000 serta apabila terjadi perubahan/perkembangan yang dilakukan dalam penerapan sistem.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Beberapa manfaat yang dapat diambil dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, antara lain : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">1. Mampu membuat sistem kerja dalam</span><span style="font-size:10.0pt;font-family: "Times New Roman""> </span><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">organisasi menjadi standar kerja yang terdokumentasi</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">2. Meningkatkan semangat kerja karyawan karena adanya kejelasan kerja sehingga tercapai efisiensi.</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">3. Dipahaminya berbagai kebijakan dan prosedur operasi yang berlaku di seluruh organisasi</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">4. Meningkatnya pengawasan terhadap pengelolaan pekerjaan</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">5. Termonitornya kualitas pelayanan organisasi terhadap mitra kerja</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Dalam upaya penerapan sistem manajemen ini secara efektif, maka dituntut adanya suatu kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola seluruh proses kerja yang saling berhubungan dan berinteraksi baik secara intern maupun ekstern. Selain dari pada itu, perlunya kemampuan dalam meningkatkan secara terus menerus efektivitas dari proses sistem manajemen mutu, sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan dan sasaran mutu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu adanya suatu program berkesinambungan yang perlu didukung oleh semua personel yang terlibat dalam penerapan sistem ini.</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sertifikasi Sistem Manajemen ISO 9001 : 2000 antara lain :</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">1. Audit Internal Audit internal merupakan kegiatan yang sangat penting dan merupakan keharusan dalam penerapan standar ISO 9001 : 2000, yang bertujuan untuk memantau sistem mutu dengan melakukan verifikasi kesesuaian dan keefektifan kegiatan penerapan sistem mutu dibandingkan terhadap standar acuan serta kebijakankebijakan yang sudah ditetukan. Kegiatan audit internal ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab Wakil Manajemen (WM)</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">2. Surveilen Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan pihak Lembaga Sertifikasi, kegiatan surveillen diprogramkan akan dilakukan setidaknya dua kali dalam satu tahun oleh Lembaga Sertifikasi. Surveilen ini dilaksanakan untuk mengevaluasi adanya perubahanperubahan sistem mutu serta untuk monitoring bagi lembaga sertifikasi apakah</span><span style="font-size:10.0pt;font-family: "Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">organisasi tersebut mampu menerapkan sistem mutunya secara konsisten.</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">3. Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja ini dilakukan sebagai wahana bagi organisasi dalam memperoleh masukan dari mitra kerja dalam memberikan pelayanannya, khususnya untuk melihat seberapa jauh efektivitas penerapan ISO 9001 : 2000 dalam menunjang upaya untuk memberikan pelayanan prima kepada mitra kerja sehingga sasaran mutu dapat tercapai.</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Evaluasi ini dilakukan melalui beberapa cara antara lain : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">a. Wawancara langsung dengan mitra kerja <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">b. Mengirimkan daftar isian (kuesioner)</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman""> </span><span style="font-size:10.0pt; font-family:Arial">kepada mitra kerja yang telah mendapatkan pelayanan.</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Berdasarkan evaluasi kinerja ini diharapkan dapat lebih memacu serta meningkatkan kinerja, terutama dalam ketaatannya dalam menerapkan standar yang diacu.</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">4. Tinjauan Manajemen Sebagaimana halnya dengan Audit Internal, Tinjauan Manajemen ini juga merupakan keharusan atau wajib dilakukan dalam penerapan ISO 9001 : 2000. Tinjauan Manajemen ini dilakukan dalam bentuk rapat lengkap yang dipimpin langsung oleh pimpinan puncak.</span><span style="font-size:10.0pt;font-family: "Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">Kegiatan ini lebih bersifat pengkajian atas penerapan sistem manajemen mutu secara menyeluruh, sedangkan materi-materi pokok yang diangkat untuk dilakukan pengkajian antara lain : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">a. Kegiatan Audit Internal <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">b. Tindakan Perbaikan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">c. Hasil Evaluasi Kinerja <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:22.5pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-size:10.0pt;font-family:Arial">d. Isue-isue lain yang berkaitan dengan</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman""> </span><span style="font-size:10.0pt; font-family:Arial">penerapan ISO 9001 : 2000</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:22.5pt"><span style="font-size:10.0pt;line-height:115%;font-family:Arial">Dengan demikian penerapan Standar ISO 9001 : 2000 memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan kinerja suatu organisasi dalam upaya mewujudkan pelayanan prima kepada mitra kerjanya. Menyadari akan besarnya manfaat penerapan ISO 9001:2000 dalam meningkatkan profesionalisme dan performance lembaga; PSA Deptan sejak Januari 2002 telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Dan pada tanggal 23 Desember 2003 telah berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000. Hal ini merupakan prestasi pemerintahan pertama di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang berhasil mendapat pengakuan dan meraih sertifikat ISO 9001:2000.<o:p></o:p></span></p> <span style="font-size:10.0pt;line-height:115%;font-family:Arial;mso-fareast-font-family: Calibri;mso-ansi-language:EN-US;mso-fareast-language:EN-US;mso-bidi-language: AR-SA"><br /> </span> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:10.0pt;line-height:115%;font-family: Arial">Dikutip dari : http://www.</span> <span style="font-size:10.0pt; line-height:115%;font-family:Arial">tqmcasestudies.com/<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:10.0pt;line-height:115%;font-family: Arial">Nama : Arie Deo Prasetya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:10.0pt;line-height:115%;font-family: Arial">Kelas : 2 TI-1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:10.0pt;line-height:115%;font-family: Arial">NRP<span style="mso-spacerun:yes"> </span>: 6308210<o:p></o:p></span></p>Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-32408006943076315672010-07-20T05:47:00.000-07:002010-07-20T05:55:13.782-07:00<p class="MsoNoSpacing" style="tab-stops:124.75pt"><span class="Apple-style-span" style="font-family:Arial, sans-serif;font-size:180%;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:17px;"><b></b></span></span></p><span class="Apple-style-span" style="font-family:Arial, sans-serif;font-size:180%;"><b><p class="MsoNoSpacing" style="tab-stops:124.75pt"></p><p class="MsoNoSpacing"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Management Mutu Secara Praktis<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></o:p></p> <p class="MsoNoSpacing"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Definisi Mananajemen :<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“The art of getting thing done through people (seni untuk menggerakan orang melakukan suatu pekerjaan atau keahlian untuk mencapai hasil tertentu melalui orang lain” (Lawrence A. Appley, presiden American Management Association)<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span></o:p></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">”Suatu proses yang melibatkan kegiatan perncanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui pemanfaatan factor produksi yang dimiliki”(M.Fuad, etal. “pengantar Business)<br /><br />“Seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan daripada human and natural resource untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dulu”. (Prof. Oey Liang Lee, Guru Besar Manajemen UI)</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dari pengertian di atas dijumapai ada aktifitas khusus untuk mencapai tujuan :<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-indent:1.0cm;mso-list: l0 level1 lfo1"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">·</span></span></span><span style="font:7.0pt "Times New Roman""><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Memanfaatkan faktor produksi.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-indent:1.0cm;mso-list: l0 level1 lfo1"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">·</span></span></span><span style="font:7.0pt "Times New Roman""><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Menggunakan metode ilmiah yang meliputi kegiatan :<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:72.0pt;text-indent:1.0cm;mso-list: l0 level2 lfo1"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">o</span></span></span><span style="font:7.0pt "Times New Roman""><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mengetahui adanya persoalan.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:72.0pt;text-indent:1.0cm;mso-list: l0 level2 lfo1"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">o</span></span></span><span style="font:7.0pt "Times New Roman""><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mengumpulakan fakta, data dan informasi.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:72.0pt;text-indent:1.0cm;mso-list: l0 level2 lfo1"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">o</span></span></span><span style="font:7.0pt "Times New Roman""><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Menyusun alternative penyelesaian.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:72.0pt;text-indent:1.0cm;mso-list: l0 level2 lfo1"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">o</span></span></span><span style="font:7.0pt "Times New Roman""><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternative penyelesaian.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-indent:1.0cm;mso-list: l0 level1 lfo1"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">·</span></span></span><span style="font:7.0pt "Times New Roman""><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Melaksanakan keputusan serta melakukan tindak lanjut.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-indent:1.0cm;mso-list: l0 level1 lfo1"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">·</span></span></span><span style="font:7.0pt "Times New Roman""><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Management sebagai seni dalam menyelesaikan masalah<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="margin-left:36.0pt;text-indent:1.0cm"><a href="http://elqorni.wordpress.com/2008/04/24/manajemen-mutu/"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">http://elqorni.wordpress.com/2008/04/24/manajemen-mutu/</span></span></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span></o:p></p> <p class="MsoNoSpacing"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">TQM<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Adapun menurut ahli tentang TQM ini adalah “ Total Quality Management adalah sebuah methodology management bisnis holistic yang menyelaraskan kegiatan semua karyawan dalam suatu organisasi dengan focus kepuasan pada pelanggan umum yang ingin dicapai melalui perbaikan yang berkesinambungan dalam semua proses kegiatan barang dan jasa (Burrill & Ledolter, 1999) </span></span></span><a href="http://www.123helpme.com/preview.asp?id=167903"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">http://www.123helpme.com/preview.asp?id=167903</span></span></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Total Quality Management (TQM) adalah proses organisasi secara aktif melibatkan setiap fungsi dan setiap karyawan dalam memuaskan kebutuhan pelanggan, baik internal dan ekstrenal. TQM bekerja dengan terus meningkatkan aspek pekerjaan melalui kontrol terstruktur, perbaikan dan kegiatan perencanaan dilakukan dengan ideology yang di titik beratkan pada pedoman yang berfokus pada kualitas dan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ada banyak argumen bahwa TQM berhasil hanya dengan memperhatikan tentang kualitas bagi pelanggan di seluruh organisasi. Kebenaran dari pernyataan ini dan fakta yang merupakan pernyataan ketidak benaran mengenai pernyataan ini akan menjadi pencapaian kesuksean dari TQM. Dalam TQM itu sendiri pelanggan (customer) merupakan pusat dari setiap kegiatan baik itu pelanggan eksternal maupun pelanggan internal, kunci dari pokok permasalahan yang bersanguktan ini adalah bagaimana menentukan celah antara apa yang di butuhkan / di inginkan oleh pelanggan dan apa yang dapat system (organisis/perusahaan) berikan. Saat dimana celah antara apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan apa yang dapat di penuhi oleh system dapat di atasi, ini akan secara sistematis mengurangi celah tersebut dan hasilnya tidak akan pernah berakhir peningkatan di dalam kepuasan customer di setap tingkatanya.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">TQM pun bergantung pada penciptaan suatu budaya di dalam organisasi yang melibatkan setiap individunya didalam peningkatan kualitas, semua orang yang dapat mempengaruhi kualitas tapi pertama – tama orang tersebut harus menyadari akan factor ini dan memiliki keahlian serta alat – alat yang sesuai untuk meningkatkan kualitas. Dengan demikian TQM mencakup pemasaran dan penyebaran kualitas tidak hanya dalam satu aspek organisasai melainkan dari seluruh aspek yang ada yang berfokus pada pelanggan.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Manfaat perbaikan kualitas tidak hanya akan tercermin pada penurunan biaya,<br />tetapi juga memaksimalkan keuntungan bisnis. Dalam hal peningkatan kualitas, apa yang sebenarnya penting untuk suatu perusahaan tidak hanya minimalisasi biaya, tapi pengaruh kualitas unggul yang telah memaksimalkan keuntungan (Freiesleben, 2005). Dengan demikian, studi tentang hubungan antara manajemen mutu dan kinerja perusahaan sangat penting bagi perusahaan dan peneliti untuk lebih memahami dampak dari manajemen mutu ke berbagai tingkat kinerja perusahaan. <o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dalam rangka memenuhi persyaratan kualitas, perusahaan harus menghabiskan waktu dan upaya pelaksanaan TQM. Untuk tujuan ini, perusahaan akan memperkenalkan kualitas praktek manajemen dengan mengkomunikasikan filosofi TQM dan / atau prinsip efektif. Selain itu, penerapan TQM dapat diterapkan untuk meningkatkan hubungan antara perusahaan dan pemasok mereka. Selain itu, penerapan TQM juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan produk unggul atau jasa Menurut CEO melihat kualitas yang ditampilkan di website Intel, kualitas sebenarnya adalah salah satu dari enam Intel nilai-nilai perusahaan penting. Dengan kata lain, Intel berusaha untuk mengejar kualitas kelas dunia melalui penerapan dan / atau pelaksanaan yang kualitas sistem. Dengan demikian, mendedikasikan Intel untuk mempertahankan standar tertinggi dan kapal produk yang memenuhi tujuan lain dari Intel (Otellini, 2006) Menurut penelitian sebelumnya (Alkhafaji et al., 1998; Mandal et al, 1999.), TQM filsafat dapat diterapkan untuk setiap organisasi, termasuk manufaktur, jasa, dan informasi yang berhubungan dengan industri. Perkembangan dewasa Taiwan informasi yang berhubungan dengan industri telah memungkinkan untuk ekonomi global stabil (Einhom et al., 2005). Agar informasi yang berhubungan dengan Taiwan lebih industry makmur dan kompetitif, itu terbukti bermanfaat untuk menyelidiki bagaimana mungkin TQM mempengaruhi kinerja bisnis. Dari uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara praktek TQM dan berbagai tingkat bisnis kinerja dan dengan fokus khusus pada industri informasi yang terkait di Taiwan. Itu Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris pada apakah atau tidak pelaksanaan praktek TQM mempengaruhi berbagai tingkat kinerja perusahaan. Itu kontribusi dari penelitian ini adalah untuk mengusulkan suatu model yang dapat mempelajari pengaruh TQM lebih efektif dan karenanya, menerapkan TQM dengan cara yang lebih efisien. Temuan diperoleh dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi para peneliti dan praktisi dalam kualitas<br />pengelolaan kawasan.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span></o:p></p> <p class="MsoNoSpacing"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pengaruh TQM terhadap Kinerja Usaha / Bisnis <o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Manfaat dari penerapan TQM yang efektif dapat dipelajari dengan tiga yang berbeda perspektif. Pertama, dari malaikat operasi, alasan bahwa TQM telah menjadi panas topik di kedua industri dan akademisi adalah bahwa hal itu dapat diterapkan untuk memperbaiki / meningkatkan daya saing global (Flynn et al., 1995; Samson dan Terziovski, 1999). Perusahaan dengan implementasi TQM yang efektif dapat mencapai manfaat internal seperti meningkatkan kualitas, meningkatkan peningkatan produktivitas, atau menyadari operasi yang lebih baik penghasilan (Corbett et al., 2005; Hendricks dan Singhal, 1997). Kedua, dari perspektif kinerja keuangan, rancangan hati-hati dan pelaksanaan yang konsisten dan didokumentasikan sistem manajemen mutu dapat memberikan kontribusi signifikan pada atasannya kinerja keuangan (Corbett et al., 2005). Selanjutnya, perusahaan dengan TQM yang efektif<br />implementasi secara signifikan dapat mengalahkan pada kinerja harga saham (Hendricks dan Singhal, 2001). Akhirnya, dari manajemen pengetahuan (KM) sudut pandang, penerapan TQM juga dapat meningkatkan dan meningkatkan organisasi pengetahuan, yang pada gilirannya membantu lebih memahami bagaimana manajemen kualitas praktik dapat mempengaruhi kinerja perusahaan (Linderman et al., 2004). Dibandingkan dengan TQM dan KM, ada banyak kesamaan antara kedua filosofi manajemen. Jika direncanakan dengan baik, mereka dapat melengkapi satu sama lain secara efektif (Hsu & Shen, 2005) Penelitian terbaru telah menguji hubungan antara manajemen kualitas total<br />dan berbagai tingkat kinerja bisnis (Das et al., 2000; Kaynak, 2003; Mohrman et al., 1995). Meskipun banyak hasil penelitian sebelumnya mendukung positif pengaruh TQM pada kinerja organisasi (Hendricks & Singhal, 1997; Kaynak, 2003; Madu et al., 1995; Sun, 2000; Terziovski & Samson, 1999), ada beberapa penelitian yang ditemukan penerapan TQM dapat mengakibatkan tidak efektifnya kinerja perusahaan (Choi & Eboch, 1998; Dale et al., 1998; lemak et al., 1997; Reed et al., 1996). Kaynak (2003) menunjukkan alasan bahwa hasil ini studi tersebut memiliki hasil yang berbeda mungkin dihasilkan dari sifat penelitian desain seperti menggunakan praktek TQM atau kinerja usaha sebagai satu membangun. Dalam studi ini, penulis meneliti hubungan antara tujuh penting TQM membangun dan berbagai tingkat kinerja perusahaan dan mengukur bagaimana setiap TQM TQM mempengaruhi konstruksi konstruksi lainnya. <o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><a href="http://www.searchpdf.org/ebooks/implemnting-tqm.html"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">http://www.searchpdf.org/ebooks/implemnting-tqm.html</span></span></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-indent:1.0cm"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span></o:p></p> <p class="MsoNoSpacing"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Adi Kurnia</span></span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"></span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><b></b></span></span></span></p><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><p class="MsoNoSpacing" style="display: inline !important; "></p></span></span><p class="MsoNoSpacing" style="display: inline !important; "><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">2ti-1</span></span></span></p><p></p></b><p></p> <p class="MsoNoSpacing"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">6308236</span></span></span><o:p></o:p></p><p></p></b></span><p></p>Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-36960113722842555182010-07-20T05:44:00.000-07:002010-07-20T05:45:36.911-07:00tugas manajemen mutuManajemen Mutu<br /><br />• Pengertian Mutu<br />• Evolusi Manajemen Mutu<br />• Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan<br />• Prinsip-Prinsip Manajemen Mutu<br /><br />Manajemen mutu menurut saya baik di implementasikan di masa yang akan datang, karena kita akan terjung langsung dalam sebuah organisasi yang dimana kita akan melakukan suatu pekerjaan dan mengeluarkan inspirasi-inspirasi yang baik. <br /><br />Manajemen mutu adalah merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.<br /><br />Pengertian Mutu<br />Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :<br />- Unggul dan bermutu tinggi<br />- Mahal harganya<br />- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi<br /><br />Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.<br /><br />Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan (custumer).<br /><br />Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.<br /><br />Manajemen mutu dapat dianggap memiliki tiga komponen utama: pengendalian mutu, jaminan mutu dan perbaikan mutu. Manajemen mutu berfokue tidak hanya pada mutu produk, namun juga cara untuk mencapainya. Manajemen mutu menggunakan jaminan mutu dan pengendalian terhadap proses dan produk untuk mencapai mutu secara lebih konsisten.<br /><br />Evolusi manajemen mutu<br />Manajemen mutu adalah fenomena mutakhir. Kebudayaan maju yang mendukung seni dan kerajinan membolehkan pembeli memilih barang dengan standar mutu yang lebih tinggi dibandingkan dengan barang normal. Dalam masyarakat dimana seni dan kerajinan dihargai, salah satu tugas dari sang empu adalah mengepalai bengkel, serta melatih dan mengawasi pegawai dan pemagang. Sang empu menetapkan standar, menilai pekerjaan pegawai dan memerintahkan pengerjaan ulang ataupun perbaaikan yang diperlukan. Pekerjaan secara kerajinan memiliki keterbatasan yaitu hanya mampu menghasilkan sedikit produk, namun dipihak lain memiliki keunggulan yaitu setiap produk dapat dibuat secara berbeda sesuai dengan keinginan pemesan. Pendekatan pekerjaan kerajinan terhadap mutu merupakan masukan utama saat pembentukan awal manajemen mutu sebagai bagian dari ilmu manajemen.<br />Revolusi industri mengganti pendekatan pekerjaan kerajinan dengan produksi masal dan pekerjaan berulang yang bertujuan untuk menghasilkan barang yang sama dalam jumlah yang besar. Penggagas awal di Amerika Serikat terhadap pendekatan ini adalah Eli Whitney, saat dia menganjurkan pembuatan komponen senapan, yang memiliki sifat mampu-tukar, sehingga dapat membentuk lini perakitan senapan. Penggagas selanjutnya adalah Frederick Winslow Taylor, seorang insinyur mekanik yang mengupayakan perbaikan efisiensi industrial. Dia sering disebut sebagai "bapak manajemen ilmiah," Dia merintis gagasan Pergerakan Efisiensi (Efficiency Movement) yang kemudian menjadi bagian dari dasar-dasar manajemen mutu, termasuk aspek standardisasi dan praktek perbaikan. Henry Ford juga merupakan tokoh penting yang menerapkan praktek manajemen mutu dalam lini perakitan mobil Ford. Di Jerman, Karl Friedrich Benz, yang sering disebut sebagai penemu kendaraan bermotor, mencoba praktek produksi secara perakitan, walaupun produksi masal sepenuhnya baru dilaksanakan oleh Volkswagen setelah perang dunia kedua. Sejak periode ini, maka selanjutnya perusahaan di Eropa dan Amerika Serikat berfokus kepada produksi dengan biaya yang lebih rendah dan efisiensi yang lebih tinggi.<br /><br />Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan<br /><br />Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:<br />- Pelanggan internal (di dalam organisasi)<br />- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)<br /><br />Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.<br /><br />Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.<br /><br />Prinsip-Prinsip Manajemen Mutu<br /><br />Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:<br />1. Setiap orang memiliki pelanggan<br />2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem<br />3. Semua sistem menunjukkan variasi<br />4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi<br />5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan<br />6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup<br />7. Manajemen berdasarkan fakta dan data<br />8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put<br /><br />Kesimpulan<br /><br /> Jadi kesimpulan yang di dapat dari belajar manajemen mutu, dimana kita bisa mengenal cara berorganisasi yang baik, terus kita juga bisa mengetahui jobdesc-jobdesc seorang manajer,marketing,pelanggan dan seterusnya.<br /><br />http://www.makalahmanajemen.com/2010/07/manajemen-mutu-mutu-manajemen.html<br /><br /><br />Nama : Rizki Nuari<br />Kls : 2TI-01<br />Nrp : 6308159Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-48537872819838187872010-07-20T05:42:00.000-07:002010-07-20T05:46:45.525-07:00Manajemen Mutu Secara Praktis By WayneMungkin anda pernah melihat sebuah perusahaan yang sangat besar dan sangat berkembang di dunia ini, seberapa suksesnya perusahaan tersebut baik dikarenakan dia telah menjual barang maupun jasa yang ditawarkan perusahaan tersebut. Atau mungkin anda pernah melihat seseorang yang sangat luar biasa dalam kehidupannya sehingga dia dapat menjadi sukses dengan cara memotivasi orang lain untuk menjadi lebih baik lagi, tentu banyak orang yang mau menjadi seperti mereka, menjadi sukses dan disukai oleh banyak orang. Satu hal yang paling jelas dari orang-orang sukses adalah bahwa mereka memiliki manajemen kualitas dalam kehidupan mereka. Tidaklah mudah untuk mencapai kondisi dimana kita memiliki total quality management dalam kehidupan kita, membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan niat yang kuat.<br />Apa itu Total Quality Management? Itu adalah sebuah manajemen kualitas yang ada untuk meningkatkan kualitas mutu kita sendiri baik sebagai pribadi maupun sebagai perusahaan. Adalah managemen mutu atau quality management yang dimiliki oleh orang-orang sukses saat ini. Jadi apakah manajemen mutu itu sendiri? Sejarah manajemen mutu itu sendiri pada awalnya berasal dari jepang dimana saat itu inspeksi kualitas harus dilakukan, akan tetapi pada saat inspeksi dilaksanakan banyak masalah yang muncul baik dari SDM atau pegawai perusahaan tersebut maupun dari sisi operasional perusahaan tersebut. Dari situlah managemen mutu muncul dan diciptakan oleh dua orang bernama Joseph Juran dan W. Edwards Demings. Saat itu dilakukan sebuah konferensi internasional untuk menceritakan ide manajemen mutu yang tidak hanya dilakukan di dalam proses atau operasional tetapi manajemen mutu haruslah dilakukan atau dilaksanakan kepada seluruh bagian dalam perusahaan dari staff, operasional maupun manajer mid dan top level. Hal ini dilakukan agar sebuah perusahaan dapat mengawasi kinerja dari perusahaan tersebut dan agar kualitas dari sebuah perusahaan dapat terjaga dengan baik. The British Standard (BS) 5750 untuk sistem kualitas dikeluarkan pada tahun 1979 akan tetapi pentingnya kualitas daya saing dan kelangsungan hidup di pasar dunia industry maka terbentuklah Internasional Standardisation Organisation (ISO) 9000 yang menjadi standar sistem manajemen mutu yang diakui secara internasional dimana didalamnya terdiri dari standarisasi dalam penyimpanan dokumen, implementasi dan di dalam pemeliharaan. Permasalahan atau kendala yang dihadapi oleh perusahaan adalah walaupun secara operasional maupun secara sistem mereka sudah menerapkan ISO 9000 tetap saja hal itu tidak akan dapat menjamin perusahaan tersebut akan memiliki kualitas yang baik dalam kinerja maupun dalam produk yang dihasilkan karena kenyataannya konsep Total Quality Management tidak akan berjalan jikalau tidak ada yang melaksanakannya, maksudnya adalah TQM hanya akan bisa berjalan jika manusia yang seharusnya melaksanakannya pun mengerti dan melakukan apa itu yang dinamakan Total Quality Management dan mengimplementasikannya tidak hanya di dalam pekerjaannya disebuah perusahaan tetapi juga di dalam kehidupannya sehari-hari. Mungkin anda penasaran dengan apa itu yang dinamakan TQM, bagaimana saya bisa meningkatkan kualitas saya sebagai manusia? Bagaimana usaha yang sedang saya jalankan dapat ditingkatkan lagi kualitasnya baik dalam pengerjaan maupun dalam hasil atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan anda ataupun bagaimana anda dapat meningkatkan performa dimana anda bekerja baik sebagai pegawai, manager bahkan mahasiswa atau pelajar. Kali ini kita akan membahas tentang bagaimana kita dapat melaksanakan TQM di dalam kehidupan kita sehari-hari dalam pekerjaan dimanapun kita berada.<br />Hal ini akan saya rangkum dan bahas dalam bahasan bernama Managemen Mutu Secara Praktis. Di dalam bahasa inggris biasanya dikatakan Quality Management In Practical Way. Mutu disini adalah kualitas jika kita lihat dalam bahasa inggrisnya artinya managemen Mutu adalah Managemen Kualitas. Bagaimana kita dapat melaksanakan Managemen Mutu secara praktis? Agar kita dapat melakukan hal tersebut mari kita ketahui dahulu apakah gerangan yang dimaksud dengan Managemen Mutu. Managemen Mutu atau Total Quality Management adalah perbaikan kualitas yang ada di dalam sebuah perusahaan yang harus diperbaiki secara terus menerus agar kualitas dapat terjamin dan peningkatan kualitas dapat terjadi di dalam perusahaan. Dari kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa TQM adalah perbaikan kualitas yang dilakukan secara terus-menerus, ini berarti membutuhkan waktu yang sangat tidak singkat agar kualitas yang dimiliki oleh seseorang maupun perusahaan baik. Lalu bagaimana penerapan TQM secara praktis dalam kehidupan kita? Ada sebuah teori yang berasal dari bahasa jepang yaitu kaizen, teori kaizen adalah teori yang dapat kita praktekan secara praktis dalam kehidupan kita. Kaizen adalah cara berpikir, bekerja dan berperilaku yang tetanam dalam filsafat dan nilai-nilai organisasi. Kaizen haruslah menjadi gaya hidup daripada dilaksanakan karena terpaksa, tujuan dari kaizen adalah untuk menjadi menguntungkan, stabil dan inovatif, untuk mencegah buang-buang waktu uang, bahan dan sumber daya yang ada dan juga untuk melakukan perkembangan dalam sistem, proses dan aktifitas, tak lupa juga untuk membuat organisasi yang harmonis dan dinamis dimana semua pegawai berpartisipasi dan berharga. Dengan adanya teori dan tujuan diatas kita dapat mencapainya dengan cara melakukan beberapa metoda yang ada dalam teori kaizen, dimana teori tersebut adalah sebagai berikut :<br />1. <span style="font-weight: bold;">“5 Why?”</span> maksudnya adalah tanyakan kepada diri kita sendiri setidaknya 5 mengapa untuk mengetahui akar dari permasalahan yang mucul atau kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari yang nantinya dapat mempermudah kita dalam mencari keputusan terbaik.<br /><br />2. <span style="font-weight: bold;">Fishbone / Ishikawa Charts</span> adalah penulisan atas penyebab-penyebab yang ada yang membuat masalah tersebut muncul dalam perusahaan maupun dalam kehidupan kita sendiri, sehingga kita dapat mencari penyelesaian dari masalah tersebut.<br /><br />3. <span style="font-weight: bold;">Flowcharts</span> digunakan untuk melakukan brainstorming untuk pemecahan sebuah masalah yang dihadapi agar dapat menemukan penyelesaian terbaik<br /><br />4. <span style="font-weight: bold;">Run Charts</span> adalah Grafik yang menuliskan permasalahan yang muncul bergantung dari waktu atau time based chart.<br /><br />5. <span style="font-weight: bold;">Checklist/Cheksheets</span> adalah pengisian data yang dirasa berguna dan bermanfaat yang mencatat kejadian maupun frekuensi dari kejadian maupun permasalahan yang muncul agar kita dapat mengetahui apa penyebab masalah ini muncul.<br />Kita dapat mengambil dari 4 contoh diatas untuk kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya kita hendak mencari tahu mengapa kita sangat sulit untuk menabung dengan cara 5 why. Kenapa susah menabung? Kenapa jajan terus? Kenapa bisa lapar? Kenapa gak sarapan dirumah? Kenapa bangun telat? Seperti itu ataupun kita dapat menggunakan fishbones untuk mencari tahu apa saja penyebab sulitnya kita untuk menabung mungkin penyebabnya adalah kita harus beli buku, atau kita harus beli pulsa, atau kita banyak jajan, atau traktir pacar, atau buat isi bensin atau apa lagi yang lainnya yang menyebabkan kita sulit untuk menabung. Atau kita dapat menggunakan flowchart dengan cara menuliskan apa saja yang telah kita lakukan selama sebulan ini dengan keuangan kita sehingga kita sangat sulit untuk menabung. Keempat teori diatas dapat dilakukan untuk meningkatkan apa yang dinamakan peningkatan manajemen mutu hanya saja jangan lupa untuk kita pun mengatur bagaimana penampilan kita di mata orang dan juga bagaimana sikap kita kepada orang sekitar karena tidak ada gunanya kita memiliki TQM jikalau sikap atau penampilan kita tidak menunjukan seseorang yang memiliki TQM di dalam hidupnya.<br /><br />Referensi :<br />http://www.businessballs.com/qualitymanagement.htm<br /><br />NRP : 6308282<br />Nama : Wayne Gardner M<br />Kelas : 2 TI - 02Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-73952382739976134522010-07-20T05:29:00.000-07:002010-07-20T05:32:00.347-07:00M.mutuTQM dan TQEM<br />Preprint; Oleh: Andie Tri Purwanto (anditp2000@yahoo.com) (0503)<br />1. Pendahuluan<br />Konsep kualitas total Total Quality Management saat ini telah banyak dikenal orang. Filosofi<br />mendahulukan kepentingan pelanggan sudah menjadi hal yang akrab di kalangan pelaku bisnis saat ini.<br />Demikian pula dengan mengintegrasikan konsep total manajemen ini dengan kebijakan lingkungan. Upaya<br />untuk itu telah memunculkan apa yang kemudian disebut Total Quality Environmental Management<br />(TQEM).<br />Tujuan penulisan makalah ini adalah: untuk menyegarkan kembali pada para pembaca yang telah<br />mengetahui konsep ini, juga membantu para pembaca yang baru mengenal istilah ini mengenai apa itu<br />TQM dan apa itu TQEM sekaligus menjawab pertanyaan mengapa elemen Lingkungan dimasukkan<br />kedalam TQM menjadi TQEM.<br />Manfaat yang akan diperoleh pembaca antara lain:<br />1. Pemahaman akan TQM dan TQEM<br />2. Mengerti perangkat dan metoda TQEM<br />3. Mengerti dasar penerapan atau implementasi TQEM<br />4. Mengerti manfaat penerapan prinsip-prinsip TQEM dalam perusahaannya<br />Untuk mengerti TQEM dibawah ini diuraikan sedikit mengenai TQM sebagai dasar munculnya<br />TQEM.<br />1.1. Total Quality Management (TQM)<br />TQM bermula di AS selama PD II, ketika ahli statistik AS W.Edward Deming menolong para insinyur<br />dan teknisi untuk menggunakan teori statistik untuk memperbaiki kualitas produksi. Setelah perang,<br />teorinya banyak diremehkan oleh perusahaan Amerika. Kemudian Deming pergi ke Jepang, dimana dia<br />mengajarkan pemimpin bisnis top pada Statistical Quality Control, mengajarkan mereka dapat membangun<br />negaranya jika mengikuti nasehatnya.<br />TQM muncul sebagai respon pada kesulitan membaurkan pendekatan kualitas teknis dengan tenaga<br />kerja yang berkembang pesat tak terlatih atau semi terlatih saat dan setelah PD 2.<br />Meskipun banyak dari ide tersebut berawal di AS namun sebagian besar perusahaan Jepanglah yang<br />mengimplementasikannya dan memperbaikinya dari 1950an. Seperti halnya pendekatan kualitas teknis,<br />TQM juga menekankan pada pentingnya input namun mengembangkannya dari kompetensi teknis ke juga<br />termasuk pentingnya motivasi orang dan kemampuannya untuk bekerja dalam tim dalam rangka<br />memecahkan persoalan. Sebagai tambahan TQM berfokus pada pentingnya proses bisnis yang baik --<br />terutama satu pola yang mengurangi hambatan dari batasan internal— dan mengerti kebutuhan detail<br />pelanggan sehingga kebutuhan mereka dapat sepenuhnya tercapai. Keperluan-keperluan ini sejauh ini<br />mencapai tahap dimana TQM menjadi pemikiran terbaik sebagai filosofi manajemen umum daripada<br />pendekatan tertentu untuk kualitas.<br />Dalil TQM telah digunakan oleh European Foundation for Quality Management (EFQM) yang<br />dimodelkan pada penghargaan Malcolm Baldrige Quality Award (MBQA) dari AS dan pendahulunya<br />Deming Prize di Jepang.<br />1.2. Apa itu TQM?<br />Terdapat beberapa definisi TQM:<br />• Tobin (1990) mendefinisikan TQM sebagai usaha terintegrasi total untuk mendapatkan manfaat<br />kompetitif dengan cara secara terus-menerus memperbaiki setiap faset budaya organisasional.<br />• Witcher (1990) menekankan pada pentingnya aspek-aspek TQM menggunakan penjelasan berikut:<br />Total: Menandakan bahwa setiap orang dalam perusahaan harus dilibatkan (bahkan mungkin<br />pelanggan dan para pemasok).<br />TQM dan TQEM Andie Tri Purwanto, hal. 2<br />Quality: Mengindikasikan bahwa keperluan-keperluan pelanggan sepenuhnya dipenuhi<br />Management: Menjelaskan bahwa eksekutif senior pun harus komit secara penuh<br />• Feigenbaum (1983) mendefinisikan TQM sebagai dampak kontrol kualitas total diseluruh organisasi.<br />Feigenbaum (1991) memberikan definisi yang lebih lengkap dari TQM: "sistem kualitas total<br />dijelaskan sebagai salah satu yang merangkum keseluruhan siklus kepuasan pelanggan dari interpretasi<br />keperluannya terutama pada tahap pemesanan, melalui pasokan produk atau jasa dari harga<br />ekonominya dan pada persepsinya dari produk setelah dia telah menggunakannya sepanjang perioda<br />waktu".<br />Definisi TQM menurut BS 4778 adalah : ‘a philosophy that is comprising all activities through which<br />the need and axpectations of the customer in broader sense and the society, and the objectives of the<br />organization are satisfied in the most efficient and cost effective way bay maximising of potential of all<br />people in a character of continuous improvement’.<br />Manajemen Kualitas Total (TQM) adalah konsep dan metoda yang memerlukan komitmen dan<br />keterlibatan pihak manajemen dan seluruh organisasi dalam pengolahan perusahaan untuk memenuhi<br />keinginan atau kepuasan pelanggan secara konsisten. Dalam TQM tidak hanya pihak manajemen yang<br />bertanggungjawab dalam memenuhi keinginan pelanggan, tetapi juga peran secara aktif seluruh anggota<br />dalam organisasi untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa yang dihasilkannya (Bennett and Kerr,<br />1996).<br />TQM mencakup semua aktifitas-aktifitas keseluruhan fungsi manajemen yang menentukan kebijakan<br />kualitas, sasaran, dan tanggungjawabnya dan mengimplementasikannya dengan menggunakan perangkat<br />seperti perencanaan kualitas, kontrol kualitas, pemastian kualitas dan perbaikan kualitas dalam sistem<br />kualitas (Wheaton dan Schrott, 1999, p.188).<br />TQM adalah filosofi manajemen dan suatu pola pelibatan teknik-teknik perbaikan kualitas yang telah<br />banyak diadopsi oleh perusahaan Amerika Serikat. Dengan menerapkan filosofi dan teknik TQM ini,<br />pebisnis menjalankan perbaikan terus-menerus disemua operasi dengan mencari dan menemukan alasan<br />bagi kinerja kualitas yang jelek dan pelayanan pelanggan dan mengimplementasikan metoda untuk<br />mengurangi dan atau menghilangkan penyebab kualitas yang jelek tersebut.<br />Dasar filosofi TQM adalah ide pencegahan kecacatan (defect) versus pendeteksian kecacatan. Secara<br />tradisional, usaha-usaha kontrol kualitas telah berkonsentrasi pada pendeteksian kecacatan melalui inspeksi<br />setelah produk dibuat / dirakit. Proses ini berakibat rework dan limbah. Dalam filosofi TQM, kontrol<br />kualitas adalah aktifitas terus-menerus (on-going) diseluruh siklus proses: berfokus pada pemahaman<br />penyebab masalah dan berusaha mengurangi atau menghilangkan dampaknya dalam bentuk yang paling<br />efektif-biaya. Dengan menggunakan pemahaman karyawan terhadap masalah-masalah pekerjaannya, TQM<br />membuka jalan kedalam kemampuan kreatifitas karyawan untuk menemukan solusi masalah tersebut.<br />TQM berfokus pada orang (people): mendorong formasi tim dan pemberdayaan karyawan.<br />Pemberdayaan karyawan / employee empowerment artinya: memberikan karyawan otoritas dan<br />tanggung jawab membuat keputusan dan mengambil tindakan. Empowerment ditujukan memungkinkan<br />karyawan memuaskan pelanggan di kontak pertama, untuk memperbaiki proses dan meningkatkan<br />produktifitas, dan hasil bisnis organisasi yang lebih baik. Karyawan yang terberdayakan memerlukan<br />informasi untuk membuat keputusan yang tepat, sehingga organisasi perlu menyediakan informasi tersebut<br />dalam waktu yang tepat dan cara yang berguna (Baldrige Criteria, 2001).<br />TQM tidak hanya memenuhi keperluan-keperluan pelanggan namun juga menyediakan kepuasan<br />mereka. Beberapa perusahaan, seperti kartu-kartu Rover, memiliki kepuasan pelanggan yang luar biasa<br />sebagai misi perusahaan mereka. Diantara fitur-fitur lain, keperluan-keperluan pelanggan dapat meliputi<br />pengiriman, ketersediaan, kepercayaan, dapat dipelihara, dan efektif biaya. Sementara berhubungan dengan<br />hubungan pelanggan-pemasok, pemasok harus mendirikan aktifitas pemasaran yang dibayar dengan tugas<br />ini. (Halog, 2002).<br />Pemasar harus tentu saja, tidak hanya mengerti keperluan-keperluan pelanggan secara utuh, namun<br />juga kemampuan mereka untuk memenuhi keinginan-keinginan pelanggan. Dalam organisasi, dan antara<br />pelanggan dan pemasok, transfer informasi berkaitan dengan kebutuhan ini seringkali sangat rendah atau<br />tidak ada sama sekali. Karena itu pengkajian yang berlanjut dari keperluan tersebut dan kemampuan untuk<br />memenuhinya adalah harga memelihara kualitas. Sebenarnya filosofi TQM terletak pada menggunakan<br />TQM dan TQEM Andie Tri Purwanto, hal. 3<br />dasar pengetahuan sebagai aset organisasi. Setiap orang termasuk top manajemen perlu dididik dan dilatih<br />untuk mengerjakan tugasnya dengan lebih baik. (Halog, 2002).<br />Saat ini beberapa perusahaan sedang mengembangkan sistem-sistem kualitas mereka dengan tujuan:<br />- Mengurangi kegagalan di waktu pertama / sedini mungkin<br />- Mengurangi biaya-biaya klaim pelanggan<br />- Getting things right the first time, dan<br />- Memperbaiki jasa pada pelanggan dan untuk meningkatkan daya kompetisi mereka<br />Sebenarnya TQM mendatangkan aplikasi teknik-teknik manajemen, metoda-metoda kuantitatif, dan<br />sumberdaya manusia untuk memperbaiki jasa-jasa material yang dipasok pada organisasi, semua prosesproses<br />dalam organisasi, dan tingkatan dimana keperluan-keperluan pelanggannya dipenuhi, sekarang dan<br />masa depan. Sebenarnya manajemen kualitas menyediakan keseluruhan filosofi yang menekankan pada<br />perspektif sistematis, terintegrasi, konsisten, diseluruh organisasi melibatkan segala sesuatunya dan setiap<br />orang dan berfokus terutama pada kepuasan pelanggan internal dan eksternal, mengusahakan perbaikan<br />terus-menerus di semua sistem dan proses dalam waktu yang sama. Manajemen kualitas menekankan pada<br />biaya siklus hidup yang optimal dan penerapan metodologi manajemen menuju perbaikan-perbaikan target.<br />Elemen-elemen penting dari filosofi ini adalah pencegahan kecacatan dan penekanan pada kualitas<br />rancangan. Karena itu tujuan utama TQM meliputi penghilangan kerugian dan pengurangan variabilitas. Ini<br />juga menekankan pada pengembangan hubungan antara pelanggan, pemasok, dan karyawan.<br />Banyak orang percaya bahwa TQM adalah mungkin jalan satu-satunya untuk memastikan pada<br />pelanggan bahwa mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan di saat pertama, dan kapan saja.<br />TQM juga penting karena telah terdapat cukup bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa konsep ini memang<br />bekerja. Jika tidak demikian, perusahaan-perusahaan besar seperti IBM, Xerox, 3M, Toyota, Ricoh,<br />Cannon, Hewlett-Packard, Nissan, dan banyak lagi lainnya tidak akan menjadi begitu sukses.<br />Bahkan saat ini banyak perusahaan manufaktur dunia (seperti P&G, Xerox Volvo, AT&T, dst) telah<br />mengadopsi TQM sebagai elemen kunci sasaran bisnis mereka dan memulai penggunaan metoda-metoda<br />TQM spesifik seperti Quality Function Deployment (QFD), Design for Quality (DFQ), dan Design for<br />Manufacturability (DFM).<br />1.3. Perangkat TQM<br />TQM yang baik harus memiliki karakteristik berikut: kepemimpinan; kepuasan pelanggan total;<br />keterlibatan total; pencegahan error; komitmen; perbaikan terus-menerus; pelatihan dan pendidikan;<br />penghargaan dan pengakuan; dan kerjasama dan tim kerja. Terdapat kesesuaian pendapat di kalangan para<br />ahli bahwa komitmen manajemen, pelatihan, kerja tim, kepemimpinan, motivasi, dst; masing-masing<br />memiliki peran vital dan komplementer untuk membangun lingkungan kualitas total. Kontribusi terpenting<br />dalam menciptakan lingkungan kualitas total adalah mengenali kebutuhan bagi program-program perbaikan<br />terus-menerus menggunakan perangkat dan teknik-teknik SPC (Statistical Process Control) seperti halnya<br />7 Tools berikut:<br />1. checksheet<br />2. Diagram akar dan penyebab<br />3. Histogram<br />4. Flowchart<br />5. Control chart<br />6. Pareto diagram<br />7. scatter diagram<br />Kemudian dikenal pula perangkat yang juga termasuk SPC: 7 New Tools:<br />1. Diagram hubungan<br />2. Diagram afinitas (KJ method)<br />3. Diagram sistematis<br />4. Diagram matriks<br />5. Metoda matriks data-analisa<br />6. Grafik PDPC (Process Decision Programme Chart)<br />7. Diagram panah<br />TQM dan TQEM Andie Tri Purwanto, hal. 4<br />Dan metoda-metoda pendukung lainnya seperti:<br />- Benchmarking<br />- Brainstorming<br />- ABC<br />- Perbandingan berpasangan<br />- Pemetaan proses<br />- dst.<br />1.4. Prinsip kinerja berbasis kualitas<br />ISO 8402 mendefinisikan kualitas sebagai: totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang<br />bersandar pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau diimplikasikan.<br />Mengikuti penjelasan ISO tersebut, manajemen kualitas dapat dijelaskan sebagai aspek keseluruhan fungsi<br />manajemen yang menentukan dan mengimplementasikan kebijakan kualitas.<br />Terdapat 8 hal kunci keberhasilan perbaikan kinerja berbasis kualitas seperti disebutkan dalam ISO<br />9001:2000, yaitu (8 hal prinsip-prinsip manajemen kualitas):<br />1. Fokus pada konsumen: Organisasi yang tergantung pada pelanggan mereka harus mengerti<br />kebutuhan pelanggan sekarang dan masa depan, harus memenuhi keperluan pelanggan dan<br />berketetapan untuk memenuhi harapan pelanggan.<br />Manfaat kuncinya adalah: peningkatan pendapatan dan pangsa pasar yang didapat melalui respon yang<br />cepat dan fleksibel pada peluang pasar, peningkatan keefektifan dalam penggunaan sumber daya<br />organisasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, memperbaiki kesetiaan pelanggan sehingga<br />kontak bisnis berulang.<br />Menerapkan prinsip ini akan mengarah pada tindakan:<br />• Penelitian untuk mengerti kebutuhan dan harapan pelanggan<br />• Memastikan bahwa sasaran organisasi dihubungkan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan<br />• Mengkomunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan diseluruh organisasi (kasus SIAP (Selalu<br />Ingin Anda Puas, Astra Service untuk mobil)<br />• Mengukur kepuasan pelanggan dan bertindak sesuai hasil tersebut<br />• Mengelola hubungan dengan pelanggan secara sistematis<br />• Memastikan pendekatan keseimbangan antara memuaskan pelanggan dan pihak lain yang terkait<br />(seperti pemilik, karyawan, pemasok, investor, masyarakat lokal dan keseluruhan)<br />2. Kepemimpinan: Kepemimpinan menentukan kesatuan arah dan maksud dari organisasi. Prinsip ini<br />harus menciptakan dan menjaga lingkungan internal dimana orang-orang dapat terlibat secara penuh<br />dalam mencapai sasaran organisasi.<br />Manfaat kunci:<br />• Semua orang akan mengerti dan dimotivasi menuju tujuan dan sasaran organisasi.<br />• Aktifitas dapat dievaluasi, diarahkan, dan diimplementasikan dalam satu kesatuan arah<br />• Miskomunikasi diantara tingkatan organisasi dapat diminimalkan<br />Menerapkan prinsip kepemimpinan akan membawa pada:<br />• Mempertimbangkan kebutuhan semua pihak terkait termasuk pelanggan, pemilik, karyawan,<br />pemasok, investor, masyarakat lokal dan keseluruhan<br />• Mendirikan visi yang jelas pada masa depan organisasi<br />• Menentukan tujuan dan target yang menantang<br />• Menciptakan dan menjaga nilai-nilai bersama, keadilan, dan model peran etikal di semua tingkatan<br />organisasi<br />• Meningkatkan rasa saling percaya dan menghilangkan ketakutan<br />• Menyediakan sumber daya yang diperlukan, pelatihan dan kemerdekaan untuk bertindak pada<br />semua orang, dengan tanggung jawab dan akuntabilitas.<br />• Menginspirasikan, mendorong, dan mengenali kontribusi semua orang dalam organisasi<br />3. Keterlibatan semua orang: Orang disemua tingkatan adalah inti dari organisasi dan keterlibatan<br />penuh mereka memungkinkan kemampuan mereka untuk digunakan bagi kemanfaatan organisasi.<br />Manfaat kunci:<br />TQM dan TQEM Andie Tri Purwanto, hal. 5<br />• Orang yang termotivasi, komit, dan terlibat dalam organisasi<br />• Inovasi dan kreatifitas dalam menuju sasaran organisasi<br />• Orang akan bertanggung jawab pada kinerja mereka sendiri<br />• Semua orang ingin berpartisipasi dan berkontribusi pada perbaikan terus-menerus<br />Menerapkan prinsip keterlibatan orang ini akan membawa pada:<br />• Orang mengerti pentingnya kontribusi mereka dan perannya di organisasi<br />• Orang mengidentifikasi hambatan dari kinerja mereka<br />• Orang mengevaluasi kinerja mereka terhadap tujuan dan sasaran pribadi mereka<br />• Orang akan secara aktif mencari peluang meningkatkan kompetensi mereka, pengetahuan dan<br />pengalaman<br />• Orang akan berbagi pengetahuan dan pengalaman secara bebas<br />• Orang akan secara terbuka mendiskusikan masalah dan isu-isu penting.<br />4. Pendekatan proses: Hasil yang diharapkan dapat dicapai secara lebih efisien ketika aktifitas dan<br />sumber daya yang berhubungan dengannya dikelola sebagai suatu proses.<br />Manfaat kunci:<br />• Biaya yang lebih rendah dan waktu siklus lebih pendek melalui penggunaan sumberdaya yang<br />lebih efektif<br />• Hasil yang dapat diprediksi, konsisten, dan lebih baik<br />• Peluang perbaikan yang terfokus dan dalam bentuk prioritas<br />Menerapkan prinsip pendekatan proses akan membawa pada:<br />• Secara sistematis akan menjelaskan aktifitas yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang<br />diharapkan<br />• Mendirikan tanggungjawab yang jelas dan akuntabilitas bagi mengelola aktifitas kunci<br />• Menganalisa dan mengukur kemampuan aktifitas kunci<br />• Mengidentifikasi antarmuka aktifitas kunci di dalam dan di antara fungsi organisasi<br />• Memfokuskan pada faktor seperti sumberdaya, metoda, dan material yang akan memperbaiki<br />aktifitas organisasi kunci<br />• Mengevaluasi resiko, konsekwensi, dan dampak dari aktifitas pada pelanggan, pemasok, dan pihak<br />lain yang terkait.<br />5. Pendekatan sistem pada manajemen: mengidentifikasi, mengerti, dan mengelola proses saling<br />berhubungan sebagai sistem yang memberi sumbangan pada keefektifan organisasi dan efisiensi dalam<br />mencapai sasarannya.<br />Manfaat kunci:<br />• Integrasi dan pengarahan proses yang akan mencapai hasil terbaik yang diinginkan<br />• Kemampuan untuk memfokuskan usaha pada proses kunci<br />• Meningkatkan kepercayaan diri pihak terkait (pelanggan, investor, masyarakat, dst) terhadap<br />konsistensi, efektifitas, dan efisiensi organisasi<br />Menerapkan prinsip pendekatan sistem pada manajemen akan membawa pada:<br />• Menstrukturkan sistem untuk mencapai sasaran organisasi dalam cara yang paling efektif dan<br />efisien<br />• Mengerti hubungan saling ketergantungan antara proses-proses dalam sistem<br />• Menstrukturkan pendekatan yang mengharmonisasi dan mengintegrasikan proses<br />• Menyediakan pengertian lebih baik pada peran dan tanggungjawab yang diperlukan bagi upaya<br />mencapai sasaran bersama dan sekaligus mengurangi hambatan lintas fungsional<br />• Mengerti kemampuan organisasional dan menentukan batasan sumberdaya menurut prioritas<br />perlakuan<br />• Menentukan target dan menjelaskan seberapa spesifik aktifitas dalam sistem sebaiknya<br />dioperasikan<br />• Secara terus-menerus memperbaiki sistem melalui pengukuran dan evaluasi<br />6. Perbaikan terus-menerus: perbaikan terus-menerus pada kinerja keseluruhan organisasi harus<br />menjadi sasaran permanen organisasi.<br />TQM dan TQEM Andie Tri Purwanto, hal. 6<br />Manfaat kunci:<br />• Keunggulan kinerja melalui kemampuan organisasional yang lebih baik<br />• Penyesuaian aktifitas perbaikan di semua tingkatan pada maksud strategis organisasi<br />• Fleksibilitas untuk bereaksi secara cepat pada peluang<br />Menerapkan prinsip ini akan membawa pada:<br />• Menerapkan pendekatan konsisten diseluruh organisasi untuk perbaikan kinerja organisasi secara<br />terus-menerus<br />• Menyediakan pelatihan pada semua orang dalam metoda dan alat perbaikan berkelanjutan<br />• Membuat perbaikan berkelanjutan pada produk, proses, dan sistem menjadi sasaran bagi semua<br />individu dalam organisasi<br />• Mendirikan tujuan untuk memandu dan ukuran untuk ditempuh, perbaikan berkelanjutan<br />• Mengenali dan mengakui perbaikan<br />7. Pendekatan faktual pada proses pengambilan keputusan: keputusan-keputusan efektif didasarkan<br />pada analisa data dan informasi<br />Manfaat kunci:<br />• Keputusan-keputusan yang diinformasikan<br />• Peningkatan kemampuan untuk mendemonstrasikan keefektifan keputusan-keputusan masa lalu<br />melalui referensi pada rekaman faktual<br />• Peningkatan kemampuan untuk mereview, menantang dan merubah opini dan keputusan<br />Menerapkan prinsip ini pada pengambilan keputusan akan membawa pada:<br />• Memastikan data dan informasi cukup, akurat, dan tersedia<br />• Membuat data dapat diakses oleh siapapun yang memerlukannya<br />• Menganalisa data dan informasi menggunakan metoda valid<br />• Membuat keputusan dan mengambil tindakan didasarkan pada analisa faktual, menyeimbangkan<br />dengan pengalaman dan intuisi<br /><br /><br />Sumber : http://andietri.tripod.com/jurnal/TQEM_T.pdf<br />Nama : Ading Apriadi<br />Kelas : 2Ti-2 <br />NRP : 6308202Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-72976870352204364762010-07-20T05:26:00.000-07:002010-07-20T05:28:40.745-07:00manajemen mutu<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CUsers%5CidoXtrue%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CUsers%5CidoXtrue%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CUsers%5CidoXtrue%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-priority:99; color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:515198550; mso-list-template-ids:432328684;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l1 {mso-list-id:954412763; mso-list-template-ids:-353471814;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi.<span style="">manajemen mutu</span> dapat dipertimbangkan untuk memiliki tiga komponen utama: kontrol kualitas , jaminan kualitas dan peningkatan kualitas. manajemen mutu difokuskan tidak hanya pada produk / kualitas layanan, tetapi juga sarana untuk mencapainya. Oleh karena itu manajemen mutu menggunakan jaminan kualitas dan pengendalian proses serta produk-produk untuk mencapai kualitas yang lebih konsisten.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Prinsip <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kualitas manajemen mengadopsi sejumlah prinsip-prinsip manajemen yang dapat digunakan oleh manajemen atas untuk membimbing organisasi mereka ke arah perbaikan kinerja. Prinsip-prinsip yang meliputi: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Fokus Pelanggan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kepemimpinan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Keterlibatan orang <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pendekatan proses <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pendekatan sistem pada manajemen <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Perbaikan terus-menerus <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Hubungan yang saling menguntungkan pemasok <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kualitas <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>Peningkatan Kualitas dapat dibedakan dari Quality Control dalam Peningkatan Kualitas adalah perubahan tujuan dari sebuah proses untuk meningkatkan keandalan mencapai suatu hasil. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>Quality Control adalah upaya kesinambungan untuk menjaga integritas proses untuk mempertahankan keandalan mencapai suatu hasil.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>Jaminan Mutu adalah tindakan yang direncanakan atau sistematis diperlukan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan yang diberikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Peningkatan kualitas <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ada banyak metode untuk peningkatan kualitas. Produk ini meliputi perbaikan, perbaikan proses dan peningkatan berbasis orang. Dalam daftar berikut metode dan teknik kualitas manajemen yang menggabungkan dan mendorong peningkatan kualitas: <span style=""><o:p></o:p></span></span></p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">ISO 9004 : 2008 - pedoman untuk perbaikan kinerja. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">ISO 15504 -4: 2005 - informasi teknologi - proses penilaian - Bagian 4: Pedoman gunakan untuk perbaikan proses dan kemampuan proses penentuan. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">QFD - penyebaran kualitas fungsi, juga dikenal sebagai rumah dari pendekatan kualitas. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kaizen -</span><span style="font-family: "MS Mincho";">改善</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, Jepang untuk perubahan ke arah yang lebih baik; istilah bahasa Inggris umum adalah <i>perbaikan yang terus menerus.</i> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Zero Defect Program - diciptakan oleh NEC Corporation Jepang, berdasarkan pengendalian proses statistik dan salah satu masukan bagi penemu Six Sigma. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Six Sigma - 6σ, menggabungkan metode Six Sigma mapan, seperti pengendalian proses statistik, rancangan percobaan dan FMEA dalam kerangka keseluruhan. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">PDCA - plan, do, check, bertindak siklus untuk tujuan kontrol kualitas. (Six Sigma's DMAIC metode (mendefinisikan, mengukur, menganalisa, memperbaiki, kontrol) dapat dipandang sebagai penerapan khusus ini.) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kualitas lingkaran - suatu kelompok (orang berorientasi) pendekatan terhadap peningkatan kualitas. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Taguchi metode - metode yang berorientasi pada kualitas statistik termasuk ketahanan, kehilangan fungsi kualitas, dan spesifikasi sasaran. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sistem Produksi Toyota - ulang di barat ke lean manufacturing . <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kansei Engineering - suatu pendekatan yang berfokus pada menangkap emosional umpan balik pelanggan tentang produk untuk mendorong peningkatan. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">TQM — total quality management adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses organisasi.<span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 236, 249);"> Pertama dipromosikan di Jepang dengan hadiah Deming yang diadopsi dan diadaptasi di USA sebagai </span>Malcolm Baldrige Nasional Quality Award<span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 236, 249);"> dan di Eropa sebagai </span></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/European_Foundation_for_Quality_Management&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhidtj3ubNDe5ARBbJ4qucAGjKTrIg" title="Eropa Yayasan Manajemen Mutu"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; color: windowtext; text-decoration: none;">Yayasan Eropa Manajemen Mutu</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 236, 249);"> penghargaan (masing-masing dengan variasi mereka sendiri).</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">TRIZ - yang berarti "teori pemecahan masalah inventif" <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">BPR - rekayasa ulang proses bisnis , pendekatan manajemen yang bertujuan pada 'papan tulis bersih' perbaikan (Artinya, mengabaikan praktek-praktek yang ada). <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">OQM - berorientasi objek Manajemen Mutu, model untuk manajemen mutu.<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dasar-Dasar Tentang Manajemen Mutu <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Benchmarking dalah penggunaan pengukuran standar layanan atau industri untuk dibandingkan dengan organisasi lain untuk mendapatkan perspektif tentang kinerja organisasi. Perbaikan terus menerus , dalam hal kualitas dan kinerja organisasi yang fokus pada peningkatan kepuasan pelanggan melalui dan inkremental perbaikan terus menerus untuk proses, termasuk dengan menghapus kegiatan yang tidak perlu dan variasi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kegagalan Mode dan Analisis Efek adalah pendekatan yang membantu mengidentifikasi dan memprioritaskan potensi dan kegagalan peralatan proses. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">ISO9000 adalah standar internasional yang diakui kualitas, dan termasuk pedoman untuk mencapai standar mutu ISO9000. Organisasi dapat secara optional diaudit untuk memperoleh sertifikasi ISO9000. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Total Quality Improvement (TQM) adalah serangkaian penerapan manajemen di seluruh organisasi, ditujukan untuk memastikan organisasi secara konsisten mencapai atau melebihi persyaratan pelanggan. TQM tempat fokus yang kuat pada proses pengukuran dan kontrol sebagai sarana perbaikan terus-menerus. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Six Sigma adalah inisiatif manajemen kualitas yang mengambil data-driven, pendekatan metodologis yang sangat untuk menghilangkan cacat dengan tujuan untuk mencapai enam standar deviasi dari target kualitas yang diinginkan. Enam standar deviasi berarti 3,4 cacat per juta.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Nama<span style=""> </span>: Angga Yogi N<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kelas<span style=""> </span>: 2 TI 2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Nrp<span style=""> </span>: 6308368 <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sumber<span style=""> </span>: http://en.wikipedia.org/wiki/Quality_management<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span></span><a href="http://managementhelp.org/quality/quality.htm"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; color: windowtext; text-decoration: none;">http://managementhelp.org/quality/quality.htm</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></p> Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-43077437037023291012010-07-20T04:28:00.000-07:002010-07-20T04:31:39.259-07:00MANAJEMEN MUTU SECARA PRAKTIS<span style="font-family: arial;">MANAJEMEN MUTU SECARA PRAKTIS</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">I. PENDAHULUAN</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">1.1 Essay yang saya buat ini akan membahas mengenai manajemen mutu secara praktis dengan artian bahwa Manajemen mutu merupakan proses perbaikan secara terus menerus atau berkesinambungan. Dan TQM berperan penting dalam suksesnya pelaksanaan implementasi manajemen mutu.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Sumber : smanraja.blogspot.com</span><br /><span style="font-family: arial;">1.2 Manajemen mutu merupakan suatu filsafat dan metodologi yang membantu berbagai institusi dalam mengelola perubahan dan menyusun agenda masing-masing untuk menanggapi tekanan-tekanan faktor eksternal.</span><br /><span style="font-family: arial;">Sumber : smanraja.blogspot.com </span><br /><br /><span style="font-family: arial;">1.3 Manajemen mutu merupakan sebuah metoda yang dibuat untuk memperbaiki kekurangan terhadap nilai mutu yang terdapat pada sebuah ruang lingkup organisasi atau perusahaan dengan menggunakan program Total Quality Management (TQM) yang mengutamakan kepuasan pelanggan, perbaikan berkesinambungan.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">II. METODE PENULISAN</span><br /><span style="font-family: arial;">Adapun metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode essay dan mencari sumber- sumber yang relevan terhadap judul yang penulis angkat melalui melalui internet.</span><br /><span style="font-family: arial;">III. PEMBAHASAN </span><br /><span style="font-family: arial;">3.1 TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT)</span><br /><span style="font-family: arial;"> Total Quality Management (TQM) ialah continous improvement (perbaikan terus- menerus) dan Quality improvement ( Perbaikan Mutu ). Manajemen mutu merupakan salah satu strategi manajemen untuk menjawab tantangan external suatu organisasi guna memenuhi kepuasan pelanggan.</span><br /><span style="font-family: arial;">Sumber : www.dhanay.co.cc</span><br /><span style="font-family: arial;">3.1.1 TQM (Total Quality Management) adalah suatu cara penerapan dari sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) melalui perbaikan berkesinambungan dan memotivasi karyawan atau orang pada perusahaan atau organisasi.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">3.2 PRINSIP – PRINSIP TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT)</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">3.2.1 Kepuasan Konsumen :</span><br /><span style="font-family: arial;">a.> Supaya kepuasan konsumen dapat terlaksana maka sebuah perusahaan harus melakukan observasi terhadap pasar yang dimana akan muncul.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Sumber : www.damandiri.or.id</span><br /><span style="font-family: arial;">b.> Sebuah strategi yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas dari produk yang kita buat yang menyebabkan complain, dengan cara melakukan survey atau membuka kotak saran bagi konsumen agar complain bias dievaluasi dan menjadi masukan bagi perusahaan dalam membaca strategi pasar / keinginan yang diharapkan dari produk yang ditawarkan kepada konsumen.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">3.2.2 Keterlibatan Karyawan :</span><br /><span style="font-family: arial;"> a.> Serupa dengan pemberdayaan SDM (Sumber daya manusia) yaitu dengan cara melakukan pelatihan, sumbang saran, penilaian bagi kelompok kerja aktif.</span><br /><span style="font-family: arial;"> Sumber : www.damandiri.or.id</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">b.> Langkah yang digunakan guna memperbaiki sumber daya manusia dengan menglakukan komunikasi 2 arah (top down) berdasar jalur koordinasi yang telah disepakati dan memberikan apresiasi, semangat bagi karyawan yang memiliki totalitas & loyalitas terhadap jobdesk dan perusahaan.</span><br /> <br /><span style="font-family: arial;">3.2.3 Perbaikan Berkelanjutan :</span><br /><span style="font-family: arial;">a.> Pengukuran yang sistimetis dan fokus pada biaya non kualitas (cost of non- quality); kelompok kerja yang tangguh; manajemen proses lintas fungsional; mencapai, memelihara, dan meningkatkan standart.</span><br /><span style="font-family: arial;"> Sumber : www.damandiri.or.id</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">b.> Mengadakan forum serta evaluasi secara rutin berdasarkan dengan dateline yang telah disepakati bersama yang bertujuan untuk menghilangkan kekurangan yang diakibatkan oleh miss communication antar karyawan. </span><br /><br /><span style="font-family: arial;">2.3.4 Manajemen Berdasarkan Fakta :</span><br /><span style="font-family: arial;">a.> Setiap keputusan harus berdasarkan data yang ada, bukan berdasarkan perasaan.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;"> Sumber : www.pdambandamandiri.com</span><br /><span style="font-family: arial;">b.> Sebelum pengambilan keputusan harus melakukan evaluasi terlebih dahulu mengenai data yang didapat di lapangan, dan dengan adanya rapat atau evaluasi antar setiap pihak yang terkait tidak akan terjadi pengambilan keputusan secara satu pihak yang dapat merugikan pihak perusahaan.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">IV. PENUTUP</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">4.1 SIMPULAN</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan, antara lain :</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">4.1.1 Bahwa TQM (Total quality management) merupakan hal yang berperan penting dalam perbaikan suatu nilai mutu pada organisasi atau perusahaan serta berfungsi untuk mensukseskannya pelaksanaan implementasi manajemen mutu.dengan berfokus kepada 4 buah prinsip TQM yaitu, kepuasan pelanggan, pemberdayaan karyawan, manajemen berdasarkan fakta, dan perbaikan secara berkesinambungan.</span><br /><span style="font-family: arial;">4.1.2 Manajemen mutu merupakan sebuah analisis yang digunakan sebagai wadah / metoda untuk evaluasi atau perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">V. DAFTAR PUSTAKA</span><br /><br /><span style="font-family: arial;"> smanraja.blogspot.com</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">www.dhanay.co.cc</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">www.damandiri.or.id</span><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-family: arial;">NAMA : ALDILA FITRA AFIF</span><br /><span style="font-family: arial;">KELAS : 2 TI – 1</span><br /><span style="font-family: arial;">NRP : 6308382</span>Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-21343502121350007082010-07-20T04:17:00.000-07:002010-07-20T04:22:03.046-07:00MANAJEMEN MUTU SECARA PRAKTIS<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link style="font-family: arial;" rel="File-List" href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link style="font-family: arial;" rel="themeData" href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link style="font-family: arial;" rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CUsers%5CAcer%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-priority:99; color:blue; mso-themecolor:hyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal; font-family: arial;" align="center"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="">Manajemen Mutu secara Praktis<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style=""><span style=""> </span>I. Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.25in; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" >Pada essay saat ini yang akan dibahas adalah manajemen mutu yang sangat berhubungan dengan Total Quality Managemen atau TQM. TQM merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan daya saing dalam satu organisasi dengan adanya hasil evaluasi dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Dengan berfokus pada 4 prinsip utama yaitu </span><span style=";font-size:100%;color:black;" lang="IN">kepuasan pelanggan, respek terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan fakta, dan perbaikan berkesinambungan</span><span style=";font-size:100%;color:black;" > [@</span><span style=";font-size:100%;" > </span><span style="font-size:100%;"><a href="http://fuadinotkamal.wordpress.com/%5d"><span style="">http://fuadinotkamal.wordpress.com/]</span></a></span><span style=";font-size:100%;color:black;" >. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.25in; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Manajemen mutu juga menagacu terhadap mutu atau kualitas, berarti melihat dari sisi manajeman baik planinng ,control, atau pun assurance. Berarti pada setiap kegiatan manajemen harus ada mutu atau kualitas yang sudah dipastikan. Seperti manajemen yang mngacu pada standart yang ada seperti ISO 2000 atau aturan lain dalam organisasi tersebut yang menjadi acuan organisasi tersebut dalam penjaminan mutu pada barang yang dihasilkan atau jasa yang diberikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style=";color:black;" >I.1 Mutu<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" ><span style=""> </span>Mutu merupakan </span><span style=";font-size:100%;" lang="IN">filsosofi dan metodologi, tentang (ukuran) dan tingkat baik buruk suatu benda, yang membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda rancangan spesifikasi sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan fungsi dan penggunannya agenda dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan.</span><span style=";font-size:100%;" >[ </span><span style="font-size:100%;"><a href="http://fuadinotkamal.wordpress.com/"><span style="">http://fuadinotkamal.wordpress.com/</span></a></span><span style=";font-size:100%;" >].<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" ><span style=""> </span>Mutu merupakan salah satu ukuran baik atau tidak dari suatu produk yang ada. Dan untuk pengukuran mutu dari suatu produk yang dihasilakan adalah dengan menggunakan panduan yang ada seperti ISO. Mutu pada sebuah produk harus terus diperbaiki. Perbaikan bisa melalui perbaikan terus menerus hingga membuat pruduk atau jasa yang dihasilkan menjadi lebih baik dari biasanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="">II. TQM (Total Quality management)<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><u><span style="">4 Prinsip Utama TQM<o:p></o:p></span></u></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" ><span style=""> </span>a. Kepuasan pelanggan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" ><span style=""> </span>kepuasan pelanggan bisa didapat dengan melihat aspek apakah pelanggan yang awalnya menyukai produk/ jasa yang dibuat bertambah atau berkurang. Organisasi tersebut juga bisa membuat survey terhadap kepuasan dengan pelanggan melalui beberapa cara yang ada, seperti melakukan system saran atau keluhan. Baik dengan melaui penyediaan kotak saran atau melaui cara lain sesuai dengan budaya organisasi tersebut.[</span> <span style="font-size:100%;"><a href="http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/menciptakan-kepuasan-pelanggan-melalui-total-quality-management"><span style="">http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/menciptakan-kepuasan-pelanggan-melalui-total-quality-management</span></a></span><span style=";font-size:100%;" >]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" ><span style=""> </span>b. Respek terhadap setiap orang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" ><span style=""> </span>Merupakan perbaikan yang melihat kebutuhan dan respek pada setiap oran g sehingga suatu organisasi dapat terus memperbaiki produk atau jasa yangdiinginkan oleh setiap pelanggan yang ada. Dan juga menjadikan orang baru sebagai pelanggan. Perbaikan yang ada juga memerlukan data apa saja yang harus diperbaiki sehingga perlu adanya respek pada setiap orang. Karena dengan respek pada setiap oran g kita dapat mengetahui bagaimana yang akan diperbaiki sesuai dengan keinginan pelanggan. Yang juga merupakan setiap orang dalam organisasi harus ikut berpartisipasi dan juga aktif dalam mengambil suatu keputusan.[</span> <span style=";font-size:100%;" >http://www.pdambandarmasih.com/forumpdam/index.php?topic=11.0]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" >c. Manajemen berdasarkan fakta<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" >Yaitu bermaksudkan bahwa pengambilan suatu keputusan berdasarkan data yang ada juga dengan fakta yang ada. Data dapat diambil dengan melihat manajemen yang berjalan sesuai dengan fakta dan apa adanya. Sehingga dari setiap keputusan yang diambil telah berdasarkan pertimbangan yang sesuai dengan keakuratan data yang sudah dapat sipastikan.[</span> <span style=";font-size:100%;" >http://www.pdambandarmasih.com/forumpdam/index.php?topic=11.0]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" >d. Perbaikan berkesinambungan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" >Perbaikan berkesinambungan menggunakan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) yang terdiri dari langkah perencanaan, melaksanakan, memeriksa hasil pelaksanaan, dan melakukan tindakan kerektif terhadap hasil yang diperoleh.[</span> <span style="font-size:100%;"><a href="http://www.pdambandarmasih.com/forumpdam/index.php?topic=11.0"><span style="">http://www.pdambandarmasih.com/forumpdam/index.php?topic=11.0</span></a></span><span style=";font-size:100%;" >]. Dengan kata lain bahwa pada setiap kegiatan dalam organisasi baik perencanaan atau kegiatan harus ada control yang akan dievaluasi seterusnya akan dilakukan peningkatan mutu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="">III. Fokus terhadap Pelanggan<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" >Fokus terhadap pelanggan juga merupakan salah satu upaya dalam perbaikan TQM dalam suatu organisasi. Dalam pandangan tradisional pelangganmerupakan orang yang menggunakan atau membeli produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu organisasi. Tapi pada TQM pelanggan terdapat beberapa macam. Pelanggan Internal, Eksternal, dan pelanggan intermediet. Pada pelanggan internal merupakan pelanggan yang ada di dalam organisasi seperti bagian produksi yang membutuhkan bahan dari bagian gudang. Dan pelanggan intermediate adalah pelanggan seperti distributor, jadi mereka tidak membeli atau menggunakan produk dari organisasi yang bersangkutan. Tapi ereka membutuhkan produk / jasa yang dihasilkan oleh organisasi yang bersangkutan. Dan pelanggan eksternal merupakan pelanggan yang menggunakan/ membeli produk/ jasa yang dihasilkan.[</span> <span style="font-size:100%;"><a href="http://khaliqida.blogspot.com/2009/06/fokus-pada-pelanggan.html"><span style="">http://khaliqida.blogspot.com/2009/06/fokus-pada-pelanggan.html</span></a></span><span style=";font-size:100%;" >]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" ><span style=""> </span>Pembentukan Fokus pada pelanggan dalam suatu organisasi<span style=""> </span>dengan visi, misi, dan suasana dalam suatu organisasi yang akan mempengaruhi pelanggan.kemampuan untuk mendifinisikan kebutuhan dari setiap pelanggan yang ada.Karyawan pada semua level diijinkan untuk bertemu dengan pelanggan. Kemampuan, kesanggupan dalam pemberdayaan karyawan. Juga dengan penyempurnaan Produk/ jasa yang dihasilhkan oleh suatu organisasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="">IV. Implementasi TQM<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style=""><span style=""> </span></span></b></span><span style=";font-size:100%;" >Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam implementasi TQM. Salah satunya adalah perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan seperti focus terhadap manufaktur yang selalu tumbuh sesuai dengan perkembangan jaman.Permasalah sumber daya manusia, yang harus selalu dilatih dan adanya pengembangan dari orgaisasi untuk para karyawannya, apakah perusahaan mampu atau tidak. Perilaku atau keputusan manajerial yang secara hubungan interpersonal atau system penghargaan yang tidak memadai harus dilakukan perubahan. Karena total quality menajemen merupakan konsep manajemen yang modern yang harus merespon secara cepat apa saja yang terjadi pada manajemen.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" ><span style=""> </span>Persayaratan implementasi TQm menjadi sangat sulit apabila manajemen puncak tidak secara terus-menerus memberikan informasi terhadap para karyawannya. Dan juga persepsi para karyawan sangan mempengaruhi terhadap perubahan. Apakah karyawan tersebut mendukung terhadap perubahan yang ada atau tidak. Juga peranan manajemen sangat penting untuk melakukan perubahan pada suatu organisasi untuk kualitas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" ><span style=""> </span>Perubahan untuk melakssanakan perubahan TQM juga dengan beberapa tahap. Tidak hanya engan satu tahap. Tahapan-tahapan yang ada seperti Penerapan awal, selanjutnya implementasi sebagian, Aktivitas intensif, Hasil nyata, dan terakhir fase terbalik dalam organisasi untuk memperbaiki kualitas pada suatu organisasi. [http://elqorni.wordpress.com/2008/06/03/227/]</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;">@ Maya Resmi</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;">@ 2TI-2</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;">@ 6308278
<br /></span><span style=";font-size:100%;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;" ><o:p> </o:p></span></p> Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-90019523377751259462010-07-20T04:12:00.000-07:002010-07-20T04:14:43.080-07:00<p align="center" style="text-align:center"><b><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; color:#333333">Konsep Dasar Manajemen Mutu </span></b><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-indent:.5in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; color:#333333">Manajemen mutu merupakan sebuah<span class="apple-converted-space"> </span><span style="mso-bidi-font-weight: bold">filsafat<span class="apple-converted-space"><b> </b></span></span>dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya<span class="apple-converted-space"> </span><span style="mso-bidi-font-weight: bold">menciptakan mutu yang konstan<span class="apple-converted-space"><b> </b></span></span>melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">Pengertian Mutu</span></strong><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-indent:.5in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; color:#333333">Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">- Unggul dan bermutu tinggi<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">- Mahal harganya<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan<span class="apple-converted-space"> </span><i>(custumer).</i>Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.<o:p></o:p></span></p> <p><b><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333"><o:p> </o:p></span></b></p> <p><b><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan</span></b><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; color:#333333"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-indent:.5in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; color:#333333">Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan<span class="apple-converted-space"> </span><i>(customer satisfaction).<span class="apple-converted-space"> </span></i>Dalam manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">- Pelanggan internal (di dalam organisasi)<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar organisasi). Mengapa<span class="apple-converted-space"> </span><b>pelanggan internal<span class="apple-converted-space"> </span></b>menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU</span></b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-indent:.5in;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">1. Setiap orang memiliki pelanggan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">3. Semua sistem menunjukkan variasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">7. Manajemen berdasarkan fakta dan data<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:black">8. Fokus pengendalian <i>(control) </i>pada proses, bukan hanya pada hasil <i>out put</i><o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" border="0" cellspacing="0" cellpadding="0" width="100%" style="width:100.0%;mso-cellspacing:0in;mso-yfti-tbllook:1184;mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in"> <tbody><tr style="mso-yfti-irow:0;mso-yfti-firstrow:yes;mso-yfti-lastrow:yes; height:187.5pt"> <td width="100%" valign="top" style="width:100.0%;padding:0in 0in 0in 0in; height:187.5pt"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Sumber:</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif""><a href="http://sekolah.8k.com/">http://sekolah.8k.com</a></span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal"><br /></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal">Nama :Rizky Maulana Putra</p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal">Kelas :2Ti-2</p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height: normal">NRP :6308418</p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-14817057651921265752010-07-20T04:05:00.000-07:002010-07-20T04:10:22.238-07:00<meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%; text-align: center;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">MANAJEMEN MUTU</span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Prinsip Manajemen Mutu sebagaimana yang dikemukakan Masaake Imae ( 1971) yang ditulis dalam bukunya berjudul 10 QC Maxims yang kemudian juga menjadi acuan dalam standar ISO 9001. Instisari dari sepuluh prinsip itu dapat dijelaskan secara singkat sbb :
<br />
<br />1.Terapkan PDCA dalam Setiap Tindakan
<br />Pengendalian dan perbaikan mutu merupakan kegiatan yang berkelanjutan yang harus dijalankan secara sistematis dengan menerapkan pendekatan manajemen (PDCA) PLAN, DO, CHECK and ACTION ( Urutan Prioritas) dari setiap Karakteristik
<br />Setelah memahami ekspektasi pelanggan terhadap karakteristik mutu produk, kita dapat melanjutkan pertanyaan ketiga tentang bagaimana kepentingan relatif ( urutan prioritas ) dari setiap karakteristik itu. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita dapat menggunakan suatu alat yang populer dewasa ini, yaitu: Penyebaran Fungsi Mutu ( Quality Function Deployment = QFD ).
<br />Dalam kenyataan , karakteristik mutu yang diinginkan oleh pelanggan, tingkat ekspektasi pelanggan dan kepentingan relatif dari setiap kreteria dapat saling bertentangan, sebagai misal :
<br />Mobil dengan akselerasi cepat dan hemat dalam penggunaan bahan bakar merupakan karakteristik yang diinginkan pelanggan, namun memiliki trade off di antara kedua karakteristik itu.
<br />Restoran dengan pelayanan prima, makanan yang enak, dan harga yang rendah, merupakan karakteristik mutu yang dinginkan oleh pelanggan, namun saling bertentangan dengan satu dan lainnya.
<br />Sistem komputer dengan keamaman tinggi dan akses yang mudah, merupakan karakteristik mutu yangdiinginkan pelanggan, namun saling bertentangan antara satu dengan yanglkainnya
<br />engineering design yang aman, andal, efesien, dan tidak mahal merupakan karakteristik mutu yang dinginkan pelanggan, namun).
<br />
<br />2.Kendalikan kegiatan sejak awal
<br />Pengendalian mutu hendaknya dilakukan sejak awal atau sedini mungkin pada setiap proses, sebab keterlambatan pengendalian akan menjadi penerobosan yang tidak perlu yang sebenarnya dicegah.
<br />
<br />3.Jangan menyalahkan orang lain
<br />Sikap menyalahkan orang lain tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya akan menimbulkan masalah baru. Bila ditemukan masalah, jangan mencari siapa yang bersalah.Tetapi pikirkanlah penyebab terjadinya masalah dan temukan langkah-langkah perbaikannya.
<br />
<br />4.Bertindak berdasarkan prinsip prioritas
<br />Prinsip prioritas adalah prinsip mengutamakan yang utama, atau mendahulukan yang penting dalam melakukan suatu tindakan. Sebelum bertindak, pertimbangkan tingkat kepentingan dari apa yang akan dilakukan. Bila tindakan itu terkait dengan pemecahan masalah, prioritas hendaknya diberikan pada masalah yang paling penting atau paling besar pengaruhnya dalam pencapaian tujuan. Biasanya dalam pemecahan masalah juga berlaku prinsip pareto atau prinsip 20:80, artinya dalam pemecahan suatu masalah, hendaknya prioritas diberikan pada 20% penyebab utamanya yang menimbulakn dampak perbaikan 80%.
<br />
<br />5.Proses berikutnya adalah Pelanggan
<br />Pelanggan adalah proses berikutnya yang menerima atau menggunakan jasa atau produk dari proses sebelumnya. Dalam rangkaian diagram diatas, A sampai L adalah pelanggan. Konsep hubungan pelanggan-pemasok ini bisa diaplikasikan secara internal maupun secara eksternal.Secara internal, setiap proses adalah pelanggan saat menerima hasil kerja dari unit lain. Secara eksternal semua mata rantai produk, mulai dari distributor, agen, pengecer sampai pembeli atau pemakai langsung suatu produk atau jasa adalah termasuk dalam pengertian hubungan pelanggan-pemasok.
<br />Setiap proses berikutnya memiliki empat hal pokok yang sangat penting dan menjadi fokus pemikiran bagi proses sebelumnya.Empat hal pokok itu adalah kebutuhan, persyratan, harapan, dan persepsi.Kedua pihak hendaknya sebelumnya harus memikirkan apa yang dibutuhkan, diisyaratkan, diharapakan dan dipersepsikan oleh proses berikutnya. Upaya sistematis untuk mengidentifikasi dan memenuhi empat hal pokok itu dinamakan fokus pelanggan.
<br />
<br />6.Setiap Tindakan Perbaikan Diikuti Pencegahan
<br />Tindakan koneksi adalah tindakan awal untuk menghilangkan fenomena dari suatu kondisi yang tidak diinginkan. Kondisi yang tidak diinginkan adalah masalah. Misalnya terjadi penyimpangan berat produk. Setelah penyimpanagan dikoreksi, selanjutnya perlu dianalisa secara lebih teliti sampai ditemukan akar penyebab yang paling dalam. Bila akar penyebab telah dapat diidentifikasi, maka selanjutnya dipikirkan alternatif cara yang paling efektif untuk mencegah terulangnya masalah yang sama.Tindakan koreksi dan tindakan pencegahan idealnya dilakukan bersamaan terhadap suatu maslah.Contoh tindakan pencegahan pada contoh kasus di atas misalnya melakukan kalibrasi secara berkala terhadap mesin pengantongan dan menyediakan prosedur untuk pemeliharaan preventif.
<br />Apa yang dikatakan standar ISO 9001 tentang perbaikan? Perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk mengeliminasi penyebab terjadinya ketidak sesuaian agar masalah yang sama tidak terulang kembali.Tindakan yang diambil haruslah dengan dampak yang ditimbulkan.
<br />Apa yang dikatakan standar tentang pencegahan? Perusahaan harus memastikan langkah-langkah yang diambil untuk menghilangkan penyebab-penyebab ketidak sesuaian untuk pencegahan yang diambil haruslah sesuai dengan dampak potensi yang ditimbulkan.
<br />Fokus sistem manajemen mutu pada hakekatnya adalah mencegah terjadinya kegagalan pada seluruh tahapan mulai input,proses sampai outpru akhir dengan pendekatan sistematik holistik, sinergistik dan antisipatif.
<br />
<br />7.Berbicara berdasarkan Data
<br />Data adalah dasar untuk melakukan suatu tinadakan. Dalam penyelesaian masalah data menjadi landasan bertindak agar keputusan yang diambil tepat dan benar. Agar pemanfaatan data dapat tepat dan benar maka pendekatan statistik sangat dianjurkan dalam sistem manajemen mutu industri otomotif ISO / TS 16949 penerapan statistik merupakan keharusan.
<br />
<br />8.Perbaikan Diawali dengan Penetapan Sasaran
<br />Tujuan dari suatu tindakan haruslah jelas dan ditentukan sejak awal agar efektivitas tindakan dapat dinilai secara objektif. Sistem manajemen mutu ISO 9001 mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan. Dikatakan : sasaran-sasaran muttu, termasuk sasaran lainnya yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian produk ditetapkan pada unit-unit fungsional pada berbagai tingkatan dalam perusahaan.Sasaran mutu dibuat spesifik dan sejalan dengan kebijakan mutu.
<br />
<br />Sasaran perlu ditetapkan agar evaluasi keberhasilan dapat dilakukakn setelah perbaikan.Dalam penetapan sasaran biasanya digunakan prinsip “SMART”.
<br />
<br />S =Spesific : sasaran harus jelas dan spesifik
<br />M =Measurable : sasaran harus dapat diukur
<br />A =Attainable : sasaran harus realistis dan mungkin dicapai
<br />R =Reasonable : harus ada alasan terhadap pemilihan sasaran.
<br />T =Time : sasaran harus dicapai dalam waktu yang telah ditentukan.
<br />
<br />9.Market in Concept
<br />Konsep dasar merupakan suatu pendekatan dalam pengembangan produk dengan memfokusakan perhatian pada kebutuhan pasar, bukan pada apa yang mampu diproduksi atau dibuat oleh perusahaan. Hampir sama dengan konsep fokus pelanggan, konsep pasar lebih menekankan pada kebutuhan pasar.Sebelum memproduksi secara massal sebaiknya prusahaan meliti kebutuhan pasar.Secara lebih fokus kebutuhan pasar berarti melihat kebutuhan,persyratan, harapan, calon pelanggan pad segmen yang menjadi terget.
<br />
<br />10.Biasakan Mencatat, Membuat Prosedur dan Menetapkan Standar.
<br />Menyediakan prosedur tertuilis dan penetapan standar mutu/hasil kerja harus selalu dijadikan kebiasaan dalam setiap kegiatan, sehingga tidakan pengendalian dan penungkatan mutu dapat lebih konsisten dan mudah dilakukan.
<br />
<br />Sumber :
<br />http://www.pdambandarmasih.com/forumpdam/index.php?topic=10.0
<br />2 Juli 2008
<br /></span>
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%;font-family:arial;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Nama : Andre Gerry Gunawan</span></p> <p face="arial" style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%;"><span style="font-size:100%;">Kelas : 2 TI 2</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;">NRP : 6308189</span></p> Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8914772268761854880.post-53989536197058638112010-07-20T02:42:00.000-07:002010-07-20T02:46:31.517-07:00MANAJEMAN MUTU<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(68, 68, 68); "><p class="MsoNormal" style="text-align: center; "><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"></span></span></p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><p class="MsoNormal" align="center" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:center;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:#444444">Setiap orang akan memiliki banyak pandangan yang berbeda tentang manajeman mutu . Barang yang kualitasnya kurang bagus suka di bilang barang yang tidak bermutu dan barang yang kualitasnya sangat bagus dan bisa bertahan lama biasanya sering dibilang barang yang bermutu . kenapa ini terjadi ? karena pandangan seseorang atau masyarakan mengenai manajeman mutu sangatlah berbeda dan biasanya pandangan masyarakat mengenai mutu itu sendiri selalu dikaitkannya dengan harga yang mahal dan barangnya mempunyai merek atau label yang terkenal . Setidaknya ada tiga hal mendasar yang sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan suatu produk atau layanan di pasaran, yaitu -harga-ketersediaan, dan-mutu/kualitas. </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";color:#444444"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:center;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:#444444">Konsumen sangat membutuhkan produk atau layanan yang bermutu tinggi dan tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh. Organisasi atau perusahaan akan dapat sukses dan mampu bersaing di pasaran jika tingkat kepuasan pelanggan terhadap pemakaian produk dan layanannya cukup tinggi. Faktor harga dan ketersediaan adalah fitur transient saja, dalam arti pengaruhnya tidak berlangsung lama setelah terjadi transaksi. Lain halnya dengan mutu, yang mempunyai pengaruh dan implikasi yang cukup panjang, karena mutu suatu produk atau layanan ditentukan dari tingkat kesuksesan kegunaan produk atau layanan tersebut selama pemakaiannya .</span><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:#444444"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:center;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:#444444">Sistem manajemen mutu akan memberikan kemampuan kepada perusahaan atau organisasi dalam melakukan kontrol, menciptakan stabilitas, prediktabilitas, dan kapabilitas bisnis . Dengan adanya sistem mutu diharapkan sebuah perusahaan akan lebih terbantu dalam mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan mutu produk atau layanan yang mereka sediakan secara ekonomis. Sistem manajemen mutu akan sangat membantu seeorang pengusaha untuk dapat bertindak dengan lebih baik dibanding sebelumnya.</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";color:#444444"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:center;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:#444444">Sistem manajeman mutu Adalah sesuatu yang tidak mungkin perusahaan Anda mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dan mempertahankan suatu produk yang bermutu tanpa disertai adanya manajemen proses yang matang dan rapi di dalamnya. Mutu yang baik tidak akan dapat diraih hanya dengan mengandalkan keberuntungan semata, tapi mutlak harus dengan cara penerapan manajemen bisnis yang baik.</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:#444444"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:center;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:#444444">Sementara itu berdasarkan Standar Internasional ISO 8402 yang sudah diadopsi menjadi SNI 19-8402-1996 Manajemen Mutu dan Jaminan Mutu, Kosa Kata, Mutu didefinisikan sebagai : "keseluruhan gambaran dan karakteristik suatu produk atau jasa yang berkaitan dengan kemampuan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang dinyatakan secara langsung atau tersurat maupun secara tidak langsung atau yang tersirat</span><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:#444444"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:center;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:#444444"> Dengan penerapan suatu sistem mutu tertentu seperti ISO 9000, QS-9000, atau yang lain, tentunya akan membawa dampak positif bagi bisnis kita, yaitu meningkatkan dan menjamin mutu dari produk atau layanan yang dihasilkan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan yang kita sediakan. Mutu suatu produk/layanan dapat dijamin karena sistem secara otomatis akan berusaha mengontrol dan mencegah setiap potensi timbulnya ketidaksesuaian atau penyimpangan pada seluruh tahapan supply chain. Hal ini juga akan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yaitu akan terhindarnya pemborosan anggaran, meminimalisasi biaya-biaya, dan pada akhirnya adalah meningkatnya keuntungan perusahaan secara signifikan.</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";color:#444444"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%"><o:p>NAMA<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>::<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Hedi Septian</o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%"><o:p>KELAS<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>::<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>2TI-02</o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%"><o:p>NRP<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>::<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>6308151</o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br /></span></p></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"></span><p></p>Manajemen Mutuhttp://www.blogger.com/profile/17241790526717903068noreply@blogger.com0